yoldash.net

Komnas KIPI Bantah Kabar Viral soal Detoksifikasi Vaksin Covid-19

Komnas KIPI membantah adanya istilah detoksifikasi vaksin Covid-19 yang belakangan ramai di media sosial.
Ilustrasi. Komnas KIPI membantah adanya istilah detoksifikasi vaksin Covid-19 yang belakangan ramai di media sosial. (iStock/FilippoBacci)

Jakarta, Indonesia --

Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI) membantah adanya istilah detoksifikasi vaksin Covid-19 yang belakangan ramai di media sosial.

Seorang pengguna media sosial mengklaim mengetahui cara detoksifikasi vaksin Covid-19. Hal ini pun kemudian ramai jadi perbincangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Ketua Komnas PP KIPI Hinky Hindra Irawan Satari menyebut, tak ada istilah medis berupa detoksifikasi vaksin Covid-19 atau detoksifikasi pada jenis vaksin lain.

"Vaksin yang diberikan itu, kan, antigen (mikroorganisme). Artinya, komponen virus yang diinaktivasi atau dilemahkan. Jadi, yang akan terbentuk adalah antibodi. Kalau detoksifikasi ini soal toksin, racun," kata Hinky, seperti dikutip dari laman Kemenkes.

ADVERTISEMENT

Vaksin itu bukan racun sehingga tidak bisa dinetralisir. Justru, kata Hinky, saat ada virus atau benda asing masuk, vaksin akan menetralisirnya.

Sempat beredar informasi bahwa mandi dengan soda kue, garam Epsom (garam Inggris), dan boraks bisa jadi cara detoksifikasi vaksin. Selain itu, ada juga yang menyoroti cara dengan mencuci darah.

Menurut dia, cara-cara ini bukannya menyelesaikan masalah, tapi justru menambah masalah. Hinky menjelaskan, soda kue digunakan untuk menetralisir asam. Sementara boraks punya sifat karsinogenik atau memicu kanker.

Cuci darah dilakukan untuk menetralisir racun dalam darah. Namun, vaksin bukan racun.

"Kalau sifatnya bukan racun, ya, tidak akan keluar, karena bermanfaat bagi tubuh," imbuhnya.

(els/asr)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat