yoldash.net

Mengenal Influencer, Pencari Cuan dari Iklan Era Medsos

Influencer mendapatkan kekuatannya dari pengikut di media sosial yang dimanfaatkan pengiklan untuk mencapai tujuan tertentu.
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Bintoro Agung)

Jakarta, Indonesia --

Ruang iklan digital diwarnai sosok dinamakan influencer sejak popularitas media sosial meningkat pesat dan platform-platformnya menjadi semakin dekat dengan kehidupan kita.

Istilah influencer sendiri diambil dari bahasa Inggris yang berarti orang yang memberikan pengaruh.

Menurut Veirman, Cauberghe, dan Hudders (2017), influencer media sosial adalah orang-orang yang telah membangun jaringan sosial dengan jumlah pengikut yang cukup banyak dan pengikut tersebut merepresentasikan tingkat popularitas mereka. Jumlah pengikut yang banyak membuat influencer memiliki pengaruh yang besar terhadap persepsi dan opini publik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, menurut Casaló, Flavián, dan Ibánez‐Sánchez (2018), influencer di media sosial dapat dianggap sebagai pemimpin opini publik.

Saat ini, kehidupan modern tak dapat dilepaskan dari pengaruh media sosial sebagai ruang berkomunikasi, berbagi informasi, hingga berekspresi. Hal tersebut membuat media sosial menjadi ruang yang menggiurkan untuk beriklan karena menjanjikan cakupan yang luas.

Pengguna yang banyak memungkinkan pengiklan mendapatkan engagement dan meraih audiens lebih luas atau dengan kata lain, media sosial menjanjikan efektivitas iklan yang tinggi.

Salah satu metode iklan yang dapat dilakukan di media sosial adalah endorsement. Endorsement sendiri adalah strategi pemasaran yang melibatkan seseorang dengan pengaruh publik yang kuat untuk mempromosikan suatu produk.

Endorsement dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari memublikasikan pemakaian produk, membuat ulasan positif tentang produk, hingga mempersuasi publik untuk membeli suatu produk.

Endorsement bertujuan menggaet calon konsumen yang memiliki ketertarikan terhadap seorang figur publik.

Dilansir dari laman Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM), figur publik yang melakukan kegiatan endorsement di media sosial inilah yang kemudian dikenal sebagai influencer.

Influencer yang kerap membagikan kehidupan pribadi di media sosial memberikan kesan intim, dekat, dan nyaman bagi para pengikutnya. Kemudian influencer pun mudah dipercaya para penggemarnya.

Rasa percaya yang tumbuh itu lalu dijadikan peluang oleh para influencer untuk mencari uang dan para pemilik merek untuk mempromosikan produknya. Dengan kata lain melahirkan metode iklan baru bernama endorsement yang menjadikan influencer sebagai media iklannya.

(lom/fea/bac)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat