yoldash.net

Pakar Ungkap Pro Kontra Warganet RI di Kasus Palestina Israel

Perbincangan terhadap kata kunci Palestina meningkat pesat di media sosial oleh netizen sejak sejak 11 Mei 2021 hingga saat ini.
Palestina diserang Israel. (AFP/MAHMUD HAMS)

Jakarta, Indonesia --

Pendiri Drone Emprit and Media Kernels, Ismail Fahmi menyampaikan perbincangan terhadap kata kunci 'Palestina' meningkat pesat di media sosial sejak sejak 11 Mei 2021 hingga saat ini. Perbicangan itu berkaitan dengan konflik Israel dengan Palestina.

"Drone Emprit menggunakan nama dalam Bahasa Indonesia, untuk mendapat percakapan khusus yang oleh warganet Indonesia. Tren naik pesat sejak 11 Mei 2021 hingga sekarang. Dalam periode ini minimal ada 248k mention," ujar Ismail lewat Twitter, Selasa (18/5).

Ismail memaparkan netizen yang menyebut kata Palestina membentuk peta SNA dari tanggal 7-16 Mei 2021. Dalam peta SNA tampak sebuah klaster besar gabungan dari warganet umum (netral) dan pro oposisi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di dalam peta itu, Ismail menyebut klaster pro pemerintah sangat kecil. Di luar mereka juga tampak banyak netizen umum juga terlibat.

Ismail menyebut lima influencer Palestina antara lain @MCAOps dan @maspiyuaja dari pro oposisi, serta @catchmeupid, @hidcom, dan @solehsolihun dari kalangan umum.

Terkait narasi, Ismail membeberkan mayoritas dari akun umum dan pro oposisi, dan beberapa dari pro pemerintah. Narasi besarnya adalah mendukung Palestina melawan Israel. Selain itu, mulai banyak yang melihat konflik bukan soal agama, tapi pendudukan dan perampasan.

Dari 112 gambar yang paling banyak disebar tentang Palestina, Ismail juga berkata hampir semua memiliki tone positif berupa dukungan terhadap Palestina. Meski ada tone netral yang menjelaskan apa yang terjadi, setidaknya tidak membawa narasi yang menguntungkan propaganda Israel.

Gambar yang paling populer adalah yang menjelaskan apa yang sedang terjadi dengan ilustrasi yang mudah dipahami. Misalnya yang dibuat oleh @catchmeupid dan @solehsolihun. Lalu peta Palestina kehilangan tanah dari 1947 hingga sekarang sangat sering dishare di seluruh dunia," ujar Ismail.

Terkait video, Ismail menyebut mayoritas juga memiliki tone positif berupa dukungan terhadap Palestina. Paling banyak adalah video demonstrasi dari berbagai kota di dunia, yang disebar ulang oleh netizen Indonesia.

[Gambas:Twitter]

Palestina dan Hamas

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat