Tak Meyakinkan di Fase Grup, Italia Bisa Menang Tipis atas Swiss
![Tak Meyakinkan di Fase Grup, Italia Bisa Menang Tipis atas Swiss Swiss sejauh ini memiliki catatan gol lebih impresif di fase grup Euro 2024, namun Italia dikenal dengan skema catenaccio yang bisa mencuri gol kemenangan.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2021/06/17/soccer-euro-ita-swireport-2_169.jpeg?w=650&q=90)
Timnas Italia akan menghadapi Swiss di laga pertama babak 16 besar Euro 2024 di Olympiastadion Berlin, Jerman, Sabtu (29/6) malam WIB.
Aroma dendam juga mewarnai pertemuan Swiss dengan Italia, karena Granit Xhaka dkk andil membuat Gli Azzurri tak lolos ke putaran final Piala Dunia 2022 di Qatar.
Selain itu, pertemuan Swiss dan Italia kali ini bakal berjalan menarik, mengingat faktor keduanya sebagai negara tetangga. Secara prestasi, Italia jelas lebih mentereng, hal ini pula yang membuat Swiss seringkali terpacu untuk membuktikan diri di lapangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada putaran final Euro 2024 ini, Italia tampil tak meyakinkan untuk susah payah lolos dari Grup B. Italia lolos sebagai runner up dengan catatan sekali imbang, sekali kalah, dan sekali menang. Tiket lolos itu pun didapatkan dengan susah payah hingga menit 90+8 kala melawan Kroasia di matchday ketiga atau pemungkas Grup B.
Sementara itu, Swiss lolos dari Grup A dengan catatan poin dan gol yang lebih baik dari Italia. Swiss mencatat satu kemenangan dan dua imbang dengan torehan total lima gol, sementara Italia hanya 3 gol.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya itu, Swiss pun nyaris mengalahkan tuan rumah, Jerman, di matchday ketiga Grup A.
"Kami juga melihat saat Swiss melawan Jerman, mereka tim yang sangat mengandalkan kekuatan fisik, sangat cepat, mereka juga banyak berlari," ujar bek sentral Italia, Gianluca Mancini dikutip dari laman UEFA Euro 2024, Jumat (28/6),
Pertahanan Italia minus Calafiori
Mancini kemungkinan akan bermain untuk pertama kali di putaran final Euro 2024 setelah bek yang dipakai Luciano Spalletti dalam tiga laga terakhir, Riccardo Calafiori (22) terkena akumulasi kartu.
Calafiori yang mendapatkan julukan 'The Next Nesta (Alessandro Nesta)' itu bermain cukup apik di fase grup bersama Alessandro Bastoni. Setelah menjadi aktor bunuh diri pada matchday kedua lawan Spanyol, Calafiori menjadi pahlawan lewat assistnya di matchday ketiga lawan Kroasia.
Selain itu, performa Calafiori di lini pertahanan pun cukup bagus dalam tiga laga Grup B tersebut. Namun, Mancini menegaskan semua bek tengah yang dibawa Spalletti ke Jerman itu memiliki kualitas yang sejajar dan saling melengkapi.
"Basto dan Cala bermain sangat bagus [di tiga laga fase grup]. Kemudian ada juga saya, Bongio [Alessandro Buongiorno], dan Federico [Gatti]. Kami adalah kumpulan [bek tengah] yang solid dan kohesif," kata Mancini.
Bek AS Roma itu mengatakan pihaknya juga terbiasa dengan format taktik Spalletti--apakah dua bek sentral seperti di laga awal Grup B 2024 atau tiga bek sentral di laga pemungkas lawan Kroasia.
"Untuk laga terakhir [lawan Kroasia], kami mulai dengan 3-5-2; kemudian di dua yang pertama [lawan Albania dan Spanyol] dengan empat orang di pertahanan, kemudian jadi tiga orang di belakang ketika kami menguasai bola," katanya menegaskan skema di lapangan bisa berubah-ubah sesuai instruksi Spalletti.
Performa tak meyakinkan Italia di fase grup itu bisa menjadi celah buat Swiss untuk meraih kemenangan. Selain itu, buruknya kinerja lini depan membuat Italia akan kesulitan di laga nanti.
![]() |
Apalagi bila menimbang lini belakang dan tengah skuad inti Swiss yang merupakan pemain-pemain di Serie A.
Sebut saja misal kiper Yann Sommer (Internazionale Millan), bek Riccardo Rodriguez (Torino), serta duet gelandang Bologna yakni Michel Aebischer dan Remo Freuler.
Keberadaan mereka tentu akan menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi lini depan Italia yang belum terlalu menunjukkan taji di Euro 2024. Sejauh ini baru winger pengganti Mattia Zaccagni dari lini serang Italia yang mencetak gol di Euro 2024. Gol Zaccagni--yang juga membawa Italia ke 16 besar--adalah satu dari tiga gol Gli Azzurri di Euro 2024 Jerman sejauh ini.
Namun, Italia selama ini memang dikenal bukan sebagai tim yang agresif mencetak gol untuk menghancurkan lawan di lapangan. Juara dunia empat kali itu lebih dikenal dengan pertahanan gerendel atau catencaccio yang memanfaatkan celah untuk mencetak gol kemenangan ke gawang lawan.
Apalagi sepanjang di bawah Spalletti, Italia jarang mencetak lebih dua gol di ajang kompetitif, hanya ke Malta dan Makedonia Utara saat menang besar di fase kualifikasi Euro 2024.
Kiprah lini serang Italia
Menghadapi Swiss nanti, duet gelandang Internazionale Milan, Danielle Frattesi dan Nicolo Barella akan kembali menjadi motor di lini tengah Italia.
Sementara di lini depan, semua pemain yang tersedia--seperti diberitakan Gazzetta dello Sport--tersedia semua. Penyerang Atlanta Gianluca Scamacca dan winger Juventus Federico Chiesa bisa bermain sejak menit pertama.
Pada matchday ketiga lawan Kroasia lalu, Chiesa dan Scamacca tak dimainkan Spalletti. Kiprah Chiesa dan Scamacca terbilang apik untuk satu-satunya kemenangan Italia di fase grup. Bahkan, Chiesa menjadi man of the match di laga yang dimenangkan Italia atas Albania tersebut.
Winger Italia yang belum dimainkan Spalletti di Euro 2024, Stephan El Shaarawy (31) meyakini timnya bisa melenggang melewati Swiss.
"Enggak ada tim yang senang untuk melawan Italia karena kami memiliki sejarah sepak bola; kami adalah juara bertahan dan tak pernah mudah untuk melawan kami," ujarnya dikutip dari laman UEFA Euro 2024.
Pada sesi latihan Kamis lalu, Scamacca terlihat menjadi predator dan mencetak sejumlah gol cantik dalam training game. Dia menjalin irama serangan yang baik di dalam kotak bersama Lorenzo Pellegrini, Chiesa, dan Michael Folorunsho.
Baca halaman selanjutnya>>>
Swiss Membuat Kejutan Lagi
BACA HALAMAN BERIKUTNYATerkini Lainnya
Pertahanan Italia minus Calafiori
Kiprah lini serang Italia
Swiss Membuat Kejutan Lagi
Jadwal Siaran Langsung Swiss vs Italia di 16 Besar Euro 2024
Pepe Puji Ronaldo Habis-habisan di Euro 2024
Respons Bellingham soal Performa Lesu Inggris di Fase Grup Euro 2024
Penyerang Swiss Ndoye Bisa Jadi 'Dinamo' Ancam Gawang Italia
Dominasi Ridwan Kamil dan Sinyal KIM Pecah di Pilgub Jabar
Mampukah Bea Masuk 200 Persen Bentengi RI dari Banjir Produk China?
Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dipecat, Bagaimana Legitimasi Pemilu 2024?
Bisakah Mimpi RI Rajai Industri Kendaraan Listrik Dunia Terwujud?