yoldash.net

Peta Pilgub Jabar Versi Indikator: Peluang Dedi Mulyadi Tergantung RK

Ridwan Kamil jadi cagub terkuat di Jabar versi survei Indikator Politik. Sementara itu peluang Dedi Mulyadi dan Bima Arya tergantung arah politik RK.
Ridwan Kamil jadi cagub terkuat di Jabar versi survei Indikator Politik. Selain itu, ada nama Dede Yusuf hingga Komeng. (CNNIndonesia/Mundri Winanto)

Daftar Isi
  • Ridwan Kamil
  • Dedi Mulyadi
  • Komeng
  • Dede Yusuf
  • Bima Arya
  • Deretan nama lain
Jakarta, Indonesia --

Survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia mengungkap peta politik Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2024. Petahana Ridwan Kamil menjadi yang terkuat di antara semua calon.

Hanya mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang mampu menempel ketat Ridwan Kamil. Namun, selisih elektabilitas keduanya masih cukup renggang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, ada beberapa nama baru yang muncul di bursa Pilgub Jabar. Salah satunya Komedian sekaligus Anggota DPD RI terpilih Alfiansyah alias Komeng.

Ridwan Kamil

Sebagai petahana, Ridwan Kamil menjadi calon terkuat di Jawa Barat. Survei Indikator Politik Indonesia bulan Juni menunjukkan RK unggul di semua simulasi.

ADVERTISEMENT

Elektabilitas RK di simulasi terbuka (top of mind) mencapai 16 persen. Dedi Mulyadi ada di posisi kedua dengan elektabilitas 11,2 persen. Elektabilitas calon-calon lainnya calon lainnya tak sampai 1 persen.

"Yang jelas berbeda adalah peringkat pertama-kedua dibanding peringkat ketiga ke bawah. Kita tidak menemukan nama kompetitif selain Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi," ucap Burhan Pendiri Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam jumpa pers daring, Kamis (4/7).

Dedi Mulyadi

Politikus Partai Gerindra Dedi Mulyadi tampil sebagai pesaing terberat Ridwan Kamil. Elektabilitas Dedi selalu persis di bawah RK.

Meski begitu, ia tak mampu menyalip Ridwan Kamil di berbagai simulasi. Bahkan, dalam simulasi dua nama, Dedi tetap tertinggal.

Ridwan Kamil punya elektabilitas 55,1 persen jika berhadap-hadapan dengan Dedi Mulyadi. Adapun elektabilitas Dedi cuma di angka 38 persen.

Meski begitu, Dedi menjadi kandidat terkuat jika Ridwan Kamil mencalonkan diri di Pilgub DKI Jakarta. Elektabilitas Dedi bisa mendekati angka 80 persen jika tak ada RK.

"Sama siapa pun, Kang Dedi unggul, sepanjang Ridwan kamil tidak maju. Saya ingin katakan asumsi yang dibangun Golkar mengapa mereka keberatan membawa Ridwan Kamil ke Jakarta itu empirik," ucap Burhan.

Komeng

Pendatang baru itu bernama Komeng. Komedian yang baru saja terpilih sebagai Anggota DPD RI periode 2024-2029 ini muncul di deretan nama calon gubernur Jawa Barat.

Komeng muncul di simulasi terbuka, saat responden dibebaskan mencalonkan siapa pun. Dia duduk di peringkat ketiga dengan elektabilitas 0,8 persen.

Nama Komeng kembali muncul di simulasi semiterbuka 26 nama. Ia kembali duduk di peringkat ketiga dengan elektabilitas 5,6 persen. Hanya Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi yang mampu mengalahkan Komeng.

Dede Yusuf

Mantan aktor yang kini berstatus Anggota DPR Dede Yusuf muncul di bursa Pilgub Jabar pada survei Indikator Politik Indonesia. Namun, elektabilitas Dede masih terlampau kecil.

Pada simulasi terbuka, ia hanya punya elektabilitas 0,2 persen. Di simulasi lain, elektabilitasnya masih jauh dari kandidat terkuat Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi.

Meski demikian, potensi Dede Yusuf melonjak bila Ridwan Kamil tak ikut pemilihan. Pada simulasi tiga nama, elektabilitas Dede bisa menembus 17,8 persen. Memang angka itu masih tertinggal jauh dari Dedi Mulyadi yang berada di rentang 67,5 persen hingga 74,4 persen.

Bima Arya

Politikus PAN yang juga mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto masuk jajaran calon gubernur Jawa Barat. Akan tetapi, elektabilitas Bima masih beredar di satu digit.

Elektabilitas Bima naik signifikan bila petahana Ridwan Kamil tak maju. Dia mendapatkan limpahan elektabilitas cukup banyak, tetapi masih kalah dari Dedi Mulyadi.

"Kang Bima ada kenaikan cukup lumayan dari 2 menjadi 8,9 persen, berapa ratus persen itu kenaikannya, tetapi base linenya terlalu kecil. Dedi Mulyadi juga ada kenaikan dari limpahan Ridwan Kamil," ujar Burhan.

Deretan nama lain

Sejumlah nama lain muncul di survei, tetapi elektabilitas mereka terlampau kecil. Nama-nama itu adalah Ono Surono, Atalia Praratya, Anies Baswedan, Giring Ganesha, Ilham Habibie, Ade Yasin, Uu Ruzhanul Ulum, dan Dedi Mizwar.

Ada juga nama Lucky Hakim, Herman Khaeron, Abdul Syakur, M. Iriawan, Anton Sukartono Suratto, Hartono, Dudung Abdurachman, Helmi, Haru Suandharu, Sudarsono, Heri, Sugih, Dicky Chandra, Syaiful Huda, Ahmad Syaikhu, Dadan, Rieke Diah Pitaloka, Asep, dan Taufik Hidayat.

Survei dilakukan pada 20-27 Juni 2024 dengan melibatkan 1.214 orang responden. Peserta survei dipilih menggunakan metode double sampling dan diwawancarai melalui telepon. Margin of error survei +/-2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

(dhf/tsa)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat