yoldash.net

Tenda Haji Indonesia Dikritik Cak Imin, Menag Yaqut Buka Suara

Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji RI Cak Imin menilai tenda yang disediakan di Mina terlalu sempit, namun Menag Yaqut menyebut sudah dari dahulu seperti itu.
Tenda haji untuk jemaah Indonesia menjadi perdebatan antara Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji RI Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Jakarta, Indonesia --

Tenda haji untuk jemaah Indonesia menjadi perdebatan antara Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji RI Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Cak Imin menilai tenda yang disediakan di Mina terlalu sempit. Sementara itu, Yaqut berpendapat hal itu sudah diterapkan sejak dulu.

Cak Imin mengungkap jatah setiap jemaah dalam tenda cuma 0,8 meter. Dia menyebut banyak jemaah yang akhirnya memilih tidur di lorong.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mengintip jamaah tidur berhimpitan kayak sarden dan di lorong sempit antartenda," cuit Cak Imin melalui akun X @cakimiNOW, Selasa (18/6).

[Gambas:Twitter]

ADVERTISEMENT



Hal serupa juga diungkap Anggota Timwas Haji DPR yang juga Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily. Dia mengunjungi tenda jemaah Kloter JKS 10 Kabupaten Bandung Barat di Maktab 76 Mina, Arab Saudi.

Ace menyebut banyak jemaah haji asal Indonesia yang terpaksa tidur di luar tenda. Para jemaah pun mengeluhkan kondisi penuh sesak di dalam tenda.

Yaqut mengatakan wilayah Mina memang terbatas. Sementara itu, Indonesia saja mengirim sekitar 213 ribu orang jemaah tahun ini.

Dia berkata kondisi serupa terjadi sejak kuota haji normal pada 2017. Dia menilai kuota haji yang banyak menimbulkan tantangan dalam pengelolaan tenda.

"Mina dari dulu seperti itu. Sejak kuota kembali normal pada 2017, isunya selalu soal kepadatan. Sehingga, menerima tambahan kuota selalu menjadi berkah sekaligus tantangan," ucap Yaqut melalui keterangan resmi, Rabu (19/6).

Dia menambahkan, "Dalam keterbatasan wilayah, ada tantangan kenyamanan, bahkan keselamatan jiwa. Ini yang perlu menjadi pertimbangan."

Yaqut menilai proses puncak haji tahun ini berjalan lancar. Dia mengucap syukur, tetapi berjanji tetap akan mengevaluasi pelayanan haji tahun ini.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadir Effendy mengakui ada permasalahan pelayanan haji di Mina.

Dia juga menyebut ada hal yang perlu dievaluasi di Arafah. Oleh karena itu, Muhadjir akan terbang ke Arab Saudi pada 3 Juli mendatang.

"Mina itu masih problem. Dan waktunya enggak lama di Mina. Jadi di Mina, di Arafah sebetulnya juga problem, tapi kan cuma sebentar. Di Musdalifah cuma lewat saja enggak perlu Mabit. Itu memang tiga titik krusial," ucap Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (19/6).

Mina adalah daerah tempat pelaksanaan puncak ibadah haji. Di tempat ini, jemaah haji melaksanakan kegiatan lempar jumrah.

Merujuk situs resmi Kementerian Agama, Mina dapat menampung jutaan jemaah haji, selama 6 hari, sejak tanggal 8-13 Dzulhijah. Para jemaah menginap di Mina di dalam tenda-tenda.

Mina memiliki luas 650 hektare. Daerah ini dijuluki "kota tenda putih" karena dipadati tenda-tenda jemaah haji.

"Tenda-tenda yang ada di Mina merupakan tenda tahan api yang dirancang secara khusus, mampu menahan suhu panas hingga 700 derajat celsius," dikutip dari situs Kemenag, 18 November 2009.

Kondisi geografis Mina terdiri dari daratan yang luas, lembah, dan pegunungan.

(dhf/fra)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat