yoldash.net

Polda Tunggu Hasil Visum Luka di Tubuh Polwan Mojokerto Bakar Suami

Kabid Humas Polda Jatim mengatakan tim dokter sudah mengambil visum akibat luka-luka yang diderita tersangka.
Ilustrasi. Kabid Humas Polda Jatim mengatakan tim dokter sudah mengambil visum akibat luka-luka yang diderita tersangka polwan pembakar suami. (Istockphoto/ TheaDesign)

Surabaya, Indonesia --

Seorang anggota polisi wanita (Polwan) Polres Mojokerto, Briptu FN (28), yang membakar suaminya, Briptu RDW (27), anggota Polres Jombang, Jawa Timur, juga mengalami luka-luka.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto mengatakan tim dokter juga sudah mengambil visum akibat luka-luka yang diderita tersangka ini. Mereka sedang menunggu hasilnya.

Dia menerangkan luka yang dialami Briptu FN itu ada di bagian tangan kanan dan kiri, serta tubuh bagian depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tersangka ini juga mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuhnya. Di tangan sebelah kanan maupun tangan sebelah kirinya luka-luka dan beberapa tubuhnya bagian depan luka-luka akibat terbakar juga," kata Dirmanto di Mapolda Jatim, Surabaya, Senin (10/6).

"Kemudian sudah dilakukan visum juga terkait hal ini," imbuhnya.

Saat kejadian, kata Dirmanto, Briptu FN ini juga sudah berupaya membantu suaminya dengan melarikannya ke rumah sakit. Dia juga seketika meminta maaf kepada korban.

"Tersangka ini berusaha sekuat tenaga untuk melakukan pertolongan terhadap korban," ujarnya.

Lebih lanjut, kata Dirmanto, penyidik sudah memeriksa lima saksi dan memintai keterangan dua orang ahli dalam kasus ini. Salah satunya adalah ahli kejiwaan.

"Saat ini sudah ada 5 saksi dan 2 ahli yang diperiksa. Ahlinya yaitu psikologi forensik dan psikiater," ucapnya.

Sebelumnya, kejadian ini bermula dari cekcok rumah tangga Briptu FN dan Briptu RDW. Pelaku diduga jengkel karena korban diduga menghabiskan gajinya untuk bermain judi online.

Di tengah cekcok, Briptu FN kemudian memborgol tangan suaminya dan mengaitkannya ke tangga lipat di garasi. Dia lalu menyiramkan bensin yang sudah disiapkannya ke tubuh Briptu RDW.

Setelah itu, terduga pelaku menyalakan korek dan membakar tisu yang dipegang menggunakan tangan kanan.

Api yang ada di tangan terduga pelaku, lalu langsung menyambar ke tubuh korban yang sudah berlumur bensin.

Akibat kejadian itu Briptu RDW, dinyatakan meninggal dunia Pukul 12.55 WIB, Minggu (9/6), usai semoat dirawat karena luka bakar 96 persen. Sedangkan Briptu FN telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

"Hasil gelar juga menyatakan penerapan pasal dari kejadian ini yaitu Pasal 44 ayat (3) subsider ayat (2) Undang-Undang nomor 23 tahun 2004 tentang KDRT ancaman hukumannya maksimal 15 tahun penjara," kata Dirmanto.

(frd/kid)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat