yoldash.net

Kades di Cirebon Sebar Ciri-ciri 3 DPO Pembunuh dan Pemerkosa Vina

Kades di Cirebon mengaku segera menyebar ciri-ciri yang dirilis kepolisian soal dugaan 3 DPO pemerkosa dan pembunuh Vina Cirebon yang beralamat di wilayahnya.
Ilustrasi. Kades di Cirebon mengaku segera menyebar ciri-ciri yang dirilis kepolisian soal dugaan 3 DPO pemerkosa dan pembunuh Vina Cirebon yang beralamat di wilayahnya. (Istockphoto/ South_agency)

Jakarta, Indonesia --

Kepolisian telah merilis ciri-ciri dan alamat tiga buronan yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) terkait kasus pemerkosaan dan pembunuhan Vina bersama kekasihnya, Rizky atau Eky, di Cirebon, Jawa Barat, pada 2016 silam.

Dalam kasus itu ada 11 tersangka, delapan di antaranya telah dijatuhi vonis, dan masih ada 3 lagi yang buron. Kepolisian menyatakan tiga DPO itu berasal dari wilayah yang sama yakni Desa Banjarwangunan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.

Kades Banjarwangunan, Sulaeman, pun buka suara terkait dugaan warga desanya merupakan tersangka pembunuh Vina yang masih buron. Adapun ketiga buronan tersebut yakni Andi, Dani, dan Pegi alias Perong.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sulaeman mengatakan sudah menyebarkan data dari kepolisian dari mulai  nama, usia, dan ciri-ciri perawakan 3 DPO tersebut di wilayahnya.

"Saya sudah sebarkan data yang dikeluarkan dari sana (medsos Polda Jabar) ke RT sama RW," kata dia, Rabu (15/5) seperti dikutip dari detikJabar.

ADVERTISEMENT

Ia mengaku langkah ini dilakukan dalam upaya membantu pihak kepolisian agar cepat mengungkap kasus ini.

"Ini salah satu upaya supaya cepat bisa keungkap saya sudah sebar ke grup RT/RW," ujarnya.

Ia juga meminta kerjasama RT dan RW untuk bisa mencari sesuai ciri-ciri yang disampaikan oleh pihak kepolisian.

"Kalau dari rilisan [polisi] itu ada yang cocok saya tolong RT/RW hubungi desa," ucapnya.

Sejauh ini, sambung Sulaeman, usai menyebarkan data DPO kepada RT/RW mereka tak menemukan ada kesamaan ciri-ciri dengan warga di desa tersebut.

"Enggak ada (warga) tuh kalau sesuai ciri-ciri yang dikeluarkan Polisi," kata dia.

Meskipun demikian, ia menegaskan dari data yang dikeluarkan oleh pihak kepolisian itu belum dapat dikatakan pasti. Pasalnya tidak menyebutkan secara rinci detail alamat yang pasti.

"Desa Banjarwangunan itu luas ya, RT ada 46 dan RW nya aja ada 9," kata dia.

Ia merasa terkejut usai mendengar kabar jika domisili ketiga pelaku yang masih buron itu berdomisili di Desa Banjarwangunan.

"Saya baru tahu sekarang kalau pelaku yang buron orang sini dari informasi DPO yang disebar Polda," ujarnya.

Sampai sejauh ini juga pihaknya belum menerima surat atau kedatangan langsung dari pihak kepolisian dalam rangka memburu 3 buronan pembunuh Vina dan Eky 8 tahun yang lalu.

"Belum ada (kedatangan pihak Kepolisian) sampai sekarang," terangnya.

Dengan adanya kasus seperti ini, ia akan lebih memperketat soal izin domisili yang dikeluarkan oleh pihaknya. Pasalnya ada dugaan ketiga pelaku tersebut menggunakan domisili Desa Banjarwangunan.

"Saya ini baru ngejabat Kuwu 2021, dengan adanya kasus seperti ini akan diperketat lagi buat izin domisili. Jadi mulai sekarang tidak boleh lagi diwakilkan walaupun ada surat pengantar dari RT/RW, ada indikasi mereka pake izin domisili disini," jelasnya.

Diketahui insiden pembunuhan ini dilakukan 11 orang--8 orang di antaranya telah ditangkap dan dijatuhi vonis Pengadilan Negeri Kota Cirebon.

Para pelaku yang telah divonis pidana itu adalah  Rivaldi Aditya Wardana (21), Eko Ramadhani (27), Hadi Saputra (23), Jaya (23), Eka Sandi (24), Sudirman (21), dan Supriyanto (20) dengan vonis seumur hidup.

Sedangkan orang lainnya bernama Saka hanya divonis 8 tahun penjara karena masuk dalam kategori anak berhadapan dengan hukum.


Harapan supaya tiga pelaku lain yang masih buron supaya segera ditangkap diutarakan keluarga Vina.

Kakak Vina, Marliyana (33) meminta agar polisi bisa mengusut kasus yang belum sepenuhnya tuntas itu. Marliyana berharap para pelaku yang hingga kini masih berkeliaran dapat segera ditangkap dan diadili.

"Masih ada tiga (pelaku) yang belum ditangkap," kata Marliyana saat diwawancarai detikJabar di Kota Cirebon, Minggu (12/5).

Baca berita lengkapnya di sini.

(tim/kid)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat