yoldash.net

Komisi X Bakal Evaluasi Study Tour Sekolah, Jatim Perketat

Komisi X DPR menyebut study tour sekolah harus berdampak atau memberikan hasil terhadap pembelajaran siswa.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf menyebut bakal ada review atas kegiatan study tour sekolah sebagai respons terhadap kecelakaan bus Subang. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Jakarta, Indonesia --

Komisi X DPR bakal mengkaji ulang kembali atau review urgensi pelaksanaan study tour di sekolah apakah masuk dalam dasar kurikulum pembelajaran terhadap peserta didik ke depan.

Wakil Ketua Komisi X DPR, Dede Yusuf menyampaikan itu merespons kecelakaan yang menimpa rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Jawa Barat beberapa waktu lalu.

"Kita akan review apakah study tour masuk di dalam dasar kurikulum atau tidak," kata Dede di kompleks parlemen, Kamis (16/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dede menyatakan pada hakikatnya study tour haruslah menghasilkan output terhadap pembelajaran.

Ia mencontohkan semisal kunjungan ke museum, kebun binatang ataupun ke tempat bersejarah untuk menggali ilmu.

Dede pun menyatakan Komisi X ke depannya akan mengkaji ulang output apa yang dihasilkan dari study tour terhadap pengembangan pendidikan.

"Tujuan utama dari study tour itu artinya adalah ya benar-benar melakukan studi, bukan jalan-jalan. Nah, ini yang harus kita review kembali melalui peraturan menteri pendidikan nantinya," ucap dia.

Pada saat yang sama, Dede bersepakat dengan sejumlah pemerintah daerah yang memperketat izin study tour keluar kota. Menurutnya, langkah itu akan memperkecil risiko kecelakaan dalam pelaksanaannya.

"Apakah bisa diganti dengan yang lainnya, yang terkait dengan kemampuan siswa nanti dalam representasi masa depan yang lebih jauh lagi," ujarnya.

Jatim perketat study tour sekolah

Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur mengeluarkan imbauan terkait pelaksanaan study tour jenjang SMA/SMK di Jatim. 

Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai secara tegas mengatakan, tidak akan melarang kegiatan study tour. Mengingat kesempatan tersebut biasanya digunakan sekolah untuk mengenalkan perguruan tinggi negeri (PTN) dan jurusan yang akan diminati oleh siswa. Namun, ia harap agar kegiatan itu bisa dilakukan di dalam wilayah Jatim saja.

"Jadi saya berharap sekolah-sekolah guru mempertimbangkan kembali jika melakukan study tour utamakan dahulu di wilayah Jawa Timur," kata Aries di Surabaya, Kamis (16/5).

Menurutnya, banyak perguruan tinggi di Jatim yang maju, berkembang, serta sudah memiliki lulusan yang berhasil dan sukses. Kampus-kampus itu juga memiliki ranking yang cukup tinggi baik di tingkat nasional maupun internasional.

"Kan, ada Unair, Unibraw, ada ITS, ada Universitas Jember dan Uinsa dan berbagai universitas lainnya yang luar biasa hasil lulusannya," ujarnya.

Kecuali, lanjut Pj Wali Kota Batu ini, jika memang tidak ada destinasi di Jawa Timur, ia membolehkan sekolah melaksanakan study tour di luar Jatim.

Tapi, Aries menggarisbawahi, sekolah harus membuat Standar Operasional Prosedure (SOP), serta melaporkan target sasaran dan manfaat yang jelas.

Pembuatan SOP, lanjut Aries, harus meliputi rapat bersama orang tua siswa dan sekolah, penentuan lokasi study tour yang menghasilkan manfaat bagi siswa dan sekolah. Kemudian pendanaan, transportasi yang layak jalan dan driver yang kompeten.

Berikutnya mengatur soal akomodasi selama perjalanan, pelaporan berjenjang dari cabdin hingga bidang SMA/SMK terkait dan terakhir kepada kepala dinas.

"Terakhir yang terpenting fokus study tour telah mendapatkan rekom untuk diterima," tegasnya.

Pj Wali Kota Batu ini juga mengimbau kepada satuan pendidikan agar kegiatan study tour tak bersifat memaksa.

"Kalau ada yang keberatan ya ndak perlu dipaksa untuk ikut," katanya.

Yang tak kalah penting, tambah Aries, faktor kondisi kendaraan yang digunakan harus layak jalan sesuai hasil pemeriksaan Dinas Perhubungan setempat, termasuk kondisi kesehatan sopir.

Kecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok terjadi pada Sabtu (11/5) malam di jalan menurun di Ciater, Subang.

Peristiwa itu melibatkan lima kendaraan, yaitu bus Trans Putera Fajar bernomor polisi AD-7524-OG, mobil Daihatsu Feroza di lajur Subang arah Bandung, serta tiga motor.

Insiden ini menelan korban jiwa 11 orang. Korban tewas terdiri dari sembilan pelajar SMK Lingga Kencana Depok, satu guru SMK Lingga Kencana Depok, dan seorang pengendara motor yang merupakan warga Subang.

(mnf/frd/wis)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat