yoldash.net

Eks Kapten AL China Ingin Membelot hingga Masuki Perairan Taiwan

Mantan kapten Angkatan Laut China dilaporkan ingin membelot dari negaranya hingga memasuki perairan Taiwan.
Ilustrasi. Selat Taiwan. (REUTERS/THOMAS PETER)

Jakarta, Indonesia --

Mantan kapten Angkatan Laut China dilaporkan ingin membelot dari negaranya hingga memasuki perairan Taiwan.

Ia kemudian ditangkap oleh pihak berwenang Taiwan usai kapalnya bertabrakan dengan kapal lain di Sungai Tamsui, Selasa (11/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria yang tak disebut namanya itu mengaku ingin 'membelot' dari tanah airnya.

Beijing kemudian menyatakan bahwa ulah eks kapten AL itu di luar tanggung jawab pemerintah. Sebab, ia disebut bertindak atas kemauannya sendiri dan akan mendapat hukuman jika kembali ke China, seperti dilansir AFP.

ADVERTISEMENT

Menurut Menteri Kelautan Taiwan, dia merupakan satu di antara 18 orang pembelot yang baru-baru ini tertarik dengan 'gaya hidup bebas dan demokratis Taiwan.'

Kantor Urusan Taiwan (TAO) juga menduga hal serupa bahwa pria itu melakukan aksi tersebut atas perilaku pribadinya.

"Otoritas DPP tidak perlu terlalu khawatir dan terlibat dalam manipulasi politik," ungkap juru bicara TAO, Chen Binhua.

"Saat pria itu kembali ke daratan, kami akan menghukumnya sesuai dengan peraturan terkait," tambahnya.

Ketegangan antara China dan Taiwan dalam beberapa waktu terakhir memang kerap menjadi sorotan dunia.

China pun kian giat untuk meningkatkan tekanan militer hingga politik terhadap Taiwan dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya adalah meluncurkan latihan perang pada bulan lalu.

Kapal penjaga pantai dari kedua pihak juga tak jarang terlibat kontak langsung. Berbagai kapal perang dan jet tempur juga dilaporkan terlihat mondar-mandir di sekitar perbatasan.

Taiwan secara rutin juga melakukan serangkaian patroli terhadap mata-mata China. Masuknya eks kapten itu juga membawa kecurigaan bagi Taipei.

Direktur Biro Keamanan Nasional Taiwan Tsai Ming Yen mengatakan bahwa kasus itu berpotensi menjadi "salah satu kolaborasi dengan operasi 'zona abu-abu' Partai Komunis China."

Beberapa pakar militer lantas menilai 'zona abu-abu' ini tidak bisa dianggap sebagai tindakan perang.

Namun Taiwan tetap bersikeras untuk meningkatkan pengawasan, walaupun dianggap hanya menguras tenaga personel.

Kapal eks kapten AL China itu pun ditemui usai terpantau oleh radar penjaga pantai Taiwan. Setelah terkonfirmasi, personel keamanan langsung diterjunkan guna melakukan berbagai tindakan pencegahan.

(bac/bac)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat