yoldash.net

Hamas Sebut Siap Sepakati Proposal Gencatan Senjata dengan Syarat

Kelompok milisi Palestina, Hamas, sebut siap untuk sepakati proposal gencatan senjata yang disahkan Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (DK PBB).
Kepala Bidang Politik Hamas Yahya Sinwar. (AFP/MAHMUD HAMS)

Jakarta, Indonesia --

Kelompok milisi Palestina, Hamas, sebut siap untuk sepakati proposal gencatan senjata yang disahkan Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (DK PBB), pada Selasa (11/4).

Pejabat senior Hamas Osama Hamdan menilai bahwa proposal tersebut tidak menyebutkan gencatan senjata secara permanen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tanggapan kami adalah komitmen kami terhadap komitmen kami sebelumnya, gencatan senjata dan penarikan (sepenuhnya) dari Gaza," ungkap Hamdan, dikutip Al Mayadeen.

Lantas, Hamdan mengajukan sejumlah poin tuntutan tambahan dalam proposal tersebut. Amandemen tersebut diklaim Hamdan sebagai bentuk suara berdasarkan dialog antar-Palestina yang melibatkan berbagai elemen masyarakat perlawanan di dalam dan luar Gaza.

ADVERTISEMENT

Terdapat tiga poin penting yang telah disepakati bersama petinggi Palestina, termasuk Pasukan Jihad Palestina (PIJ).

Pada poin pertama, Hamdan mengusulkan agar kelompok perlawanan bisa melanjutkan operasinya di berbagai wilayah.

Lalu, ia menekan upaya gencatan senjata dan menghentikan segala perlawanan untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina. Hamdan lalu berujar, "Perlawanan tidak dapat mengkompromikan hak-hak rakyatnya dalam keadaan apapun."



Hamdan lalu menekankan sikap positif kelompok perlawanan yang tidak boleh disalah artikan sebagai tanda kelemahan. Ia juga menegaskan bahwa Hamas tidak akan menyerah pada tekanan apapun namun tetap menjaga sikap positif demi negara.

Pejabat tinggi Palestina itu menyebut posisi Amerika Serikat dan Israel adalah setara dan mengklaim perselisihan kedua belah pihak "hanya bersifat taktis."

Hamdan pun menilai resolusi tersebut bisa mengandung berbagai celah kepentingan dan berpotensi menghiraukan gencatan senjata permanen.

Proposal gencatan senjata yang disahkan DK PBB pada Selasa (11/6) memang membawa harapan baru guna mengakhiri konflik yang telah memasuki bulan ke sembilan ini.

Resolusi tersebut disepakati oleh 14 negara anggota DK PBB dan terdiri dari tiga fase. Hamas pun disebut menerima resolusi gencatan senjata yang diinisiasi oleh AS tersebut.

Namun, terdapat tiga amandemen yang ingin mereka tekankan guna menghentikan segala operasi Israel di Jalur Gaza, Palestina.

Mesir dan Qatar sebagai mediator dalam kesepakatan Palestina-Israel sampai saat ini masih mempertimbangkan kesepakatan tersebut.

Kedua negara pun disebut bakal terus memfasilitasi mediasi antara Israel dan Hamas hingga mencapai kesepakatan bersama.

(rds/rds)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat