Eks Jenderal Israel Sentil Cara Brutal IDF Bebaskan 4 Sandera Hamas
![Eks Jenderal Israel Sentil Cara Brutal IDF Bebaskan 4 Sandera Hamas Mantan kepala divisi operasi militer Israel, Israel Ziv, buka suara usai pasukan pertahanan (IDF) membebaskan empat sandera dalam operasi khusus.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/06/09/kehancuran-di-nuseirat-gaza-usai-israel-bebaskan-4-sandera-6_169.jpeg?w=650&q=90)
Mantan kepala divisi operasi militer Israel, Israel Ziv, buka suara usai pasukan pertahanan (IDF) membebaskan empat sandera Hamas dalam operasi khusus yang menyebabkan lebih dari 200 orang tewas.
Ziv menekankan harus ada kesepakatan komprehensif untuk memulangkan sisa sandera sekaligus mengakhiri agresi Israel di Gaza.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hanya kesepakatan yang bisa mengembalikan para sandera. Kesepakatan seperti itu tak bisa berdiri sendiri, harus menjadi bagian dari kesepakatan komprehensif untuk mengakhiri perang," kata dia dikutip media Maariv Israel, Minggu (9/6).
Ziv bahkan menggarisbawahi kesepakatan tersebut merupakan kepentingan Israel.
ADVERTISEMENT
"Ini lebih merupakan kepentingan Israel dibandingkan kepentingan Hamas karena ada ancaman nyata yang mengancam di wilayah utara," imbuh Ziv, dikutip Al Jazeera.
Lebih lanjut, Ziv menyebut operasi pembebasan itu merupakan salah satu misi Israel yang paling kompleks dan berbahaya. Namun, dia juga memuji langkah IDF.
Ziv menduga Hamas tak akan tinggal diam usai operasi itu. Kelompok ini akan mengambil langkah signifikan untuk menghalangi misi Israel membebaskan sandera di masa depan.
Dia kembali menekankan bahwa satu-satunya cara untuk memulangkan sandera dengan aman adalah melalui kesepakatan.
Israel membebaskan empat sandera saat menyerbu kawasan Nuseirat pada Sabtu. Saat ini masih ada sekitar 116 sandera yang masih ditawan kelompok tersebut.
Keempat sandera itu yakni Noa Argamani (25 tahun), Almog Meir Jan (21 tahun), Andrey Kozlov (27 tahun), dan Shlomi Ziv (40 tahun).
Saat melakukan operasi, Israel juga melancarkan serang besar-besaran di kamp pengungsi Nuseirat. Imbas gempuran mereka, lebih dari 200 warga Palestina tewas.
Operasi itu juga berlangsung saat upaya gencatan senjata terus digalakkan. Negosiasi gencatan senjata selama ini kerap berakhir buntu.
Topik yang selama ini menjadi perdebatan panas adalah soal pembebasan sandera/tahanan dan jangka waktu gencatan senjata.
Israel melancarkan agresi di Gaza sejak Oktober 2023. Imbas serangan mereka, lebih dari 36.800 orang di Palestina meninggal.
(isa/bac)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
AKBP Rossa Dilaporkan Usai Periksa Hasto dan Kusnadi, KPK Pasang Badan
-
Daftar Layanan Terdampak Peretasan PDN: Kemendikbud hingga Imigrasi
-
INFOGRAFIS: Kado Rumah Pensiun untuk Presiden
-
Israel Legalkan 5 Pos Yahudi Tepi Barat sampai Lebanon Darurat Perang
-
Astronot Stasiun ISS Berlindung usai Satelit Rusia Meledak di Orbit
-
KAI Minta Suntikan Modal Pengadaan KRL Baru Rp2 T
-
PODCAST: Perang OJK Sikat Horor Judi Online
-
Jadwal dan Tarif Terbaru LRT Jabodebek Juli 2024
-
7 Fakta Zhang Zhi Jie Kolaps di AJC 2024 dan Meninggal Dunia
-
7 Fakta Jelang Duel Rumania vs Belanda di Euro 2024
-
Tepis 3 Penalti Slovenia, Diogo Costa Cetak Rekor Bersejarah di Euro
-
Arkeolog Malaysia Temukan Patung Buddha Lebih Tua dari Borobudur
-
Ahli Buktikan Inti Bumi Melambat Sejak 2010, Bencana atau Berkah?
-
Makassar Bakal Pasang Starlink di 10 Titik, Cek Lokasinya
-
Gaikindo Soal Tren Negatif Pasar Otomotif: Butuh Insentif Hindari PHK
-
VinFast Luncurkan VF 5, Perluas Jajaran Mobil Listrik di Indonesia
-
Tips Berkendara di Perumahan Agar Tak Bahayakan Anak Kecil
-
Jamie Foxx soal Komplikasi Medis Tahun Lalu: Semua dari Sakit Kepala
-
Keluarga Konfirmasi Ayu Ting Ting dan Muhammad Fardahana Putus
-
Mengenal Frodo, Si Kucing Pendiam di A Quiet Place: Day One
-
Dokter Ingatkan Risiko Penis Patah Usai Bercinta, Ini Gejalanya
-
Diet Tiongkok Diklaim Turunkan BB 10 Kg dalam Seminggu, Kok Bisa?
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso