yoldash.net

Kronologi Singapore Airlines Turbulensi Maut hingga Tewaskan 1 Orang

Satu orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka usai pesawat Singapore Airlines dengan tujuan London-Singapura mengalami turbulensi parah, Senin (20/5).
Ilustrasi turbulensi pesawat. (iStock/Wirestock)

Jakarta, Indonesia --

Satu orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka usai pesawat Singapore Airlines dengan tujuan London-Singapura mengalami turbulensi parah, Senin (20/5).

Maskapai menyampaikan pesawat Boeing 777-300ER mengalami turbulensi hebat hingga terpaksa mendarat darurat di Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok, Thailand, pada pukul 15.45 waktu setempat, Selasa (21/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum ada keterangan mengenai penyebab turbulensi parah pada pesawat.

Maskapai sementara itu menyebut ada 211 penumpang dalam penerbangan SQ321 tersebut. Delapan belas di antaranya merupakan awak pesawat.

"Kami bekerja dengan otoritas lokal di Thailand untuk menyediakan bantuan medis yang diperlukan, dan mengirim sebuah tim ke Bangkok untuk menyediakan bantuan tambahan," demikian keterangan Singapore Airlines dalam unggahan di Facebook.

"Prioritas kami yakni menyediakan seluruh bantuan yang memungkinkan kepada seluruh penumpang dan awak pesawat," lanjut maskapai.

Menurut media lokal, pesawat Singapore Airlines lepas landas dari Bandara Heathrow London pada pukul 22.38 malam waktu setempat.

Belum diketahui detail mengenai korban tewas dalam insiden tersebut.

Menteri Transportasi Singapura Chee Hong Tat sementara itu telah menyampaikan duka atas kejadian ini.

Turbulensi biasanya terjadi ketika sebuah pesawat terbang melalui benturan udara yang bergerak dengan kecepatan yang sangat berbeda.

Turbulensi ringan dan sedang mampu mengakibatkan penumpang merasakan ketegangan pada sabuk pengaman mereka. Barang-barang yang tidak ditaruh dengan aman juga dapat bergerak di sekitar kabin.

Dalam kasus yang parah, turbulensi bisa melempar penumpang di sekitar kabin. Situasi ini bisa menyebabkan penumpang terluka parah dan terkadang mengakibatkan kematian.

Pada Maret 2023, turbulensi parah pada jet pribadi mengakibatkan kematian seorang mantan pejabat Gedung Putih.

(blq/bac)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat