yoldash.net

Pemimpin Iran Ali Khamenei Marah Saudi-Israel Mau Jalin Hubungan

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, sewot dengan wacana normalisasi Arab Saudi dan Israel yang belakangan ramai dibicarakan.
Pemimpin besar Iran Ayatollah Ali Khamenei marah menanggapi rencana normalisasi Arab Saudi dan Israel. (AFP/BEHROUZ MEHRI)

Jakarta, Indonesia --

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, sewot dengan wacana normalisasi Arab Saudi dan Israel yang belakangan ramai dibicarakan.

Khamenei mengatakan upaya normalisasi antara Saudi dan Israel tak akan menyelesaikan krisis di Timur Tengah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beberapa orang mengira bahwa dengan memaksa negara tetangga menormalisasi hubungannya dengan Israel maka masalah akan selesai," kata Khamenei, seperti dikutip The Times of Israel, Rabu (1/5).

"Mereka salah," lanjut dia.

ADVERTISEMENT

Khamenei menegaskan konflik Timur Tengah belakangan ini hanya bisa diatasi dengan pembentukan negara Palestina.

"Mereka harus membentuk rezimnya sendiri, sistemnya sendiri. Sistem itu harus memutuskan bagaimana menghadapi Zionis," ujar Khamenei.

Pernyataan Khamenei ini dilontarkan setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan pada Senin (29/4) bahwa Washington sebentar lagi siap untuk memberikan paket bantuan kepada Arab Saudi sebagai balasan jika Riyadh rujuk dengan Israel.

Blinken mengatakan AS dan Saudi selama beberapa bulan ini telah berhubungan intens untuk membahas hal tersebut. Blinken bahkan memprediksi pembahasan itu bakal segera mencapai kesepakatan.

Pembicaraan mengenai normalisasi Saudi-Israel sebetulnya sudah lama dilakukan, dan bahkan disebut-sebut sudah nyaris tercapai. Namun, upaya ini mandek imbas agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina, awal Oktober lalu.

Sejak agresi diluncurkan, Saudi menegaskan tak mau melanjutkan pembicaraan normalisasi kecuali Israel-Hamas gencatan senjata. Riyadh juga ogah berunding jika progres pembentukan negara Palestina tak berjalan.

Iran sementara itu merupakan salah satu negara yang lantang menyuarakan dukungan terhadap Palestina. Sebaliknya, Iran sangat menentang Israel.

Iran dan Israel sempat nyaris terlibat konflik langsung setelah sejumlah petinggi Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) tewas akibat serangan udara Zionis di gedung kedutaan besar Iran di Damaskus, Suriah, 1 April lalu. Iran meluncurkan ratusan misil dan drone ke arah Israel namun mayoritas berhasil dicegat Zionis berkat bantuan AS hingga Inggris.

(blq/bac)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat