yoldash.net

Alasan Garin Nugroho Mix Musik Gamelan dan Elektronik untuk Samsara

Garin Nugroho menjelaskan alasan menggabungkan musik gamelan dan orkestra untuk mengiringi film Samsara.
Garin Nugroho menjelaskan alasan menggabungkan musik gamelan dan orkestra untuk mengiringi film Samsara. (dok. The Publicist)

Jakarta, Indonesia --

Garin Nugroho kembali membuat film bisu hitam putih baru yang berjudul Samsara. Film ini mengikuti jejak Setan Jawa (2017) yang memiliki konsep sama.

Namun, sutradara ini mengungkapkan ada yang berbeda dari film Samsara. Yaitu, dari segi musik yang mengiringi Samsara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk Samsara, Garin Nugroho menggabungkan musik gamelan dengan musik elektronik. Berbeda dari Setan Jawa yang mengombinasikan gamelan dengan orkestra.

"Kalau musik saya memang paling senang menggabungkan yang dianggap tidak mungkin," kata Garin Nugroho saat konferensi pers di kawasan Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

[Gambas:Video CNN]



Sutradara berusia 62 tahun ini mengaku hobi menggabungkan dua musik yang ekstrem, seperti yang sudah dia lakukan pada dua filmnya. Karena, kata Garin, masing-masing jenis musik memiliki hal yang tidak dimiliki satu sama lain.

"Kalau (musik) elektronik itu membawa ke dunia-dunia yang tidak terlihat juga," ujarnya. "Elektronik juga bisa menjelajahi (dunia) yang tidak dipunyai gamelan."

Samsara mengisahkan seorang laki-laki dari keluarga miskin di Bali pada 1930-an. Laki-laki itu melamar kekasihnya, tetapi ditolak oleh orang tuanya yang kaya raya.Film Samsara ketika tayang di Esplanade Singapore yang diiringi musik secara langsung. (dok. Cineria Films/ Garin Workshop/ Lynx Films)

Film tersebut mengusung konsep cine-concert yang menggabungkan film dengan pertunjukan musik langsung. Gamelan Yuganada dipercaya untuk mengisi gamelan orkestra dalam film Samsara. Sedangkan, musik elektronik diisi oleh Gabber Modus Operandi.

Samsara merupakan film bisu hitam-putih karya penulis dan sutradara Garin Nugroho. Film tersebut mengisahkan seorang laki-laki, bernama Darta (Ario Bayu), yang berasal dari keluarga miskin di Bali pada era 1930-an.

Darta jatuh cinta dengan seorang perempuan bernama Sinta. Setelah menjalin kasih, Darta berusaha melamar kekasihnya itu. Namun, lamarannya itu ditolak orang tua kekasihnya yang berasal dari keluarga kaya raya.

Ia kemudian mencari jalan pintas agar bisa mendapatkan restu dari orang tua Sinta. Darta melakukan perjanjian gelap dengan Raja Monyet dan melakukan ritual gelap agar diberi kekayaan dan pada akhirnya diterima oleh keluarga Sinta.

Namun, perjanjian dan ritual itu memiliki konsekuensi yang bakal berpengaruh pada nasib istri dan anaknya.

Samsara menggandeng Ario Bayu Juliet Widyasari Burnett, dan Gus Bang Sada sebagai pemeran utama. Selain itu, diramaikan juga oleh I Ketut Arini, Arani Willems, Cok Sawitri, Valentine Payen-Wicaksono, Siko Setyanto, dan I Wayan Wira Kusuma.

Samsara tayang pertama kali di Esplanade Singapore pada 10 Mei lalu. Film tersebut rencananya tayang terbatas secara langsung di Indonesia pada Agustus dan akhir 2024.

[Gambas:Youtube]



(pra/pra)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat