yoldash.net

Produser Buka Suara Usai Film Vina Banjir Kritik Netizen

Produser menilai sebagian pihak yang kontra Vina: Sebelum 7 Hari justru mengkritik tanpa menonton film itu lebih dulu.
Produser menilai sebagian pihak yang kontra Vina: Sebelum 7 Hari justru mengkritik tanpa menonton film itu lebih dulu. (CNN Indonesia/Muhammad Feraldi)

Jakarta, Indonesia --

Produser film Vina: Sebelum 7 Hari, Dheeraj Khalwani atau K.K. Dheeraj, buka suara terkait gelombang kritik yang muncul terhadap film itu karena dinilai mengeksploitasi tragedi dan berisi adegan yang dianggap tidak berempati.

Dheeraj lantas menegaskan cerita hingga adegan film itu sudah diizinkan keluarga dan sesuai peristiwa yang dialami mendiang Vina Dewi Arsita. Dheeraj kemudian menilai sebagian pihak yang kontra justru mengkritik tanpa menonton film itu lebih dulu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masalah yang kontra, pertama, banyak dari mereka yang belum menonton filmnya. Bagi yang sudah menonton, [mereka] kontra mengenai eksploitasi," ungkap Dheeraj dalam konferensi pers di kawasan Jakarta Barat, Kamis (16/5).

"Sebenarnya bukan eksploitasi. Ini sudah mendapat izin dari keluarga. Ini kami buat apa yang sebenarnya terjadi dengan almarhum," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Dheeraj kemudian mengklaim film ini begitu penting bagi pihak keluarga Vina, korban kasus pembunuhan di Cirebon pada 2016 silam. Menurutnya, film horor ini justru mengangkat kasus yang sudah tenggelam selama 8 tahun.

Ia pun mengingatkan kesedihan yang dirasakan oleh keluarga lantaran tiga tersangka pembunuhan masih belum ditangkap. Dheeraj lantas mengatakan film ini membantu membuka asa bagi keluarga supaya sang pelaku ditemukan.

Keluarga Vina Cirebon bertemu Hotman Paris di Central Park Jakarta Barat, Kamis (16/5).Keluarga Vina Cirebon bertemu Hotman Paris di Central Park Jakarta Barat, Kamis (16/5). (Indonesia/Muhammad Feraldi)

"Mereka harus pikirkan, kalau tidak ada film ini, kasus ini sudah tenggelam. Ini sudah delapan tahun, kasus ini sudah tenggelam kalau tidak ada film ini," ungkap Dheeraj. "Kasihan keluarga. Belum tahu siapa yang membunuh, belum pernah ketemu juga dengan tiga pelaku,"

Produser 38 tahun itu lalu menegaskan film terbaru tersebut diproduksi untuk meningkatkan kesadaran publik. Sebab, menurut Dheeraj, Vina: Sebelum 7 Hari mengangkat berbagai isu sosial yang penting.

Sebut saja isu mengenai perundungan hingga geng motor liar yang masih marak di Indonesia. Di samping itu, keluarga juga menjadi mendapat keadilan usai film tersebut dirilis pekan lalu.

"Saya buat film ini untuk membangkitkan awareness. Salah satunya mengenai bully, geng motor liar. Saya lihat di sini keluarganya juga mendapat keadilan," ungkap Dheeraj.

Vina: Sebelum 7 Hari merupakan film horor terbaru produksi Dee Company. Film ini mengusung cerita tentang kasus pembunuhan Vina yang terjadi di Cirebon, Jawa Barat, pada 2016.

[Gambas:Video CNN]



Kasus itu meninggalkan berbagai kejanggalan meski sudah berlalu 8 tahun, termasuk tiga tersangka yang masih buron.

Perilisan Vina: Sebelum 7 Hari menuai beragam reaksi penonton. Film itu laris di bioskop hingga mencetak lebih dari 3 juta penonton dan mendominasi layar lebar.

Namun, gelombang protes dan kritik juga muncul di media sosial mengenai penggambaran tragedi lewat cerita hingga adegan. Film itu dinilai mengeksploitasi tragedi karena menggambarkan kekerasan secara eksplisit dan dianggap tidak etis.

Meski begitu, tidak sedikit pula netizen yang membela karena menganggap film ini berhasil mengangkat lagi kasus yang belum selesai demi mengejar keadilan untuk korban.

(frl/end)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat