yoldash.net

Penilaian positif itu turut mengapresiasi efek visual. Sebagian besar kritikus sepakat film ini dieksekusi dengan efek visual dan CGI yang detail sekaligus menakjubkan.

"Efek visualnya sungguh mencengangkan, mulai dari kemampuan menunjukkan bulu-bulu di punggung kera dan dedaunan yang berguguran," ujar Mark Kennedy dari Associated Press.

Lihat Juga : Apakah Caesar Muncul dalam Kingdom of the Planet of the Apes?

Meski begitu, beberapa kritikus melontarkan pendapat berbeda di ulasan mereka. Kritikus itu menilai ada sejumlah kelemahan di balik kemegahan visual film tersebut.

Bill Goodykoontz dalam ulasannya di Arizona Republic menilai adegan laga antara Noa dan Proximus Caesar di akhir cerita membosankan. Ia juga meyakini film seperti Kingdom of the Planet of the Apes membutuhkan lebih banyak adegan bertarung.

"Adegan bertarungnya membosankan. Lebih banyak otak dibanding otot mungkin bukan resep sukses box office untuk film seperti ini," ujar Bill Goodykoontz.

Ulasan kritikus Soren Andersen dari Seattle Times menyoroti naskah garapan Josh Friedman yang terlalu lemah. Menurutnya, skenario film ini perlu mengembangkan premis awal waralaba menjadi perspektif baru yang segar.

"Naskah yang dibuat oleh Josh Friedman tidak menghadirkan sudut pandang baru dalam premis yang sudah ada," tulis Andersen dari Seattle Times.

Lihat Juga : 5 Hal Penting Sebelum Tonton Kingdom of the Planet of the Apes

Kingdom of the Planet of the Apes merupakan film yang diarahkan sutradara Wes Ball dari skenario Josh Friedman. Ball dikenal sebagai sutradara yang mengerjakan trilogi Maze Runner.

Film ini dibintangi deretan aktor baru yang memerankan karakter kera dan manusia, mulai dari Owen Teague, Freya Allan, Kevin Durand, Peter Macon, dan William H. Macy.

Kingdom of the Planet of the Apes tayang di bioskop mulai 8 Mei 2024.

[Gambas:Youtube]

(frl/pra)

---