yoldash.net

Salman Rushdie Muncul Lagi dengan Bermata Satu

Salman Rushdie kembali muncul untuk pertama kalinya di hadapan publik setelah insiden penyerangan terhadap dirinya pada Agustus 2022.
Salman Rushdie kembali muncul untuk pertama kalinya di hadapan publik setelah insiden penyerangan terhadap dirinya pada Agustus 2022. (Getty Images via AFP/BRYAN BEDDER)

Jakarta, Indonesia --

Salman Rushdie kembali muncul untuk pertama kalinya di hadapan publik setelah insiden penyerangan terhadap dirinya pada Agustus 2022. Ia muncul dalam acara 2023 Literary Gala.

Dalam acara yang digelar pada Kamis (18/5) malam waktu AS oleh PEN America tersebut, Rushdie mendapatkan penghargaan Centenary Courage Award. Ia muncul dengan mata kanan yang ditutup.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penulis 75 tahun tersebut pun memberikan pidato usai pemberian penghargaan di hadapan 700 tamu yang hadir di the American Museum of Natural History, New York City.

Meski mata kanannya kini buta akibat insiden penyerangan tersebut, Variety pada Jumat (19/5) waktu AS menyebut Rushdie memberikan pidato dengan bersemangat.

ADVERTISEMENT

"Saya ingin mengatakan, halo semuanya. Senang bisa kembali, bukan tidak kembali, yang sebenarnya bisa jadi pilihan. Namun saya cukup senang takdir bisa berjalan seperti ini," kata Rushdie.

Rushdie juga mengatakan bahwa "serangan terhadap buku" sangat penting untuk dilawan. Ia pun juga menyinggung soal serangan yang terjadi pada 2022 silam.

[Gambas:Video CNN]



"Saya dianugerahi kategori keberanian, tetapi keberanian yang sebenarnya tidak ditunjukkan oleh saya," kata Rushdie.

"Setelah saya diserang, orang pertama yang lari membela saya adalah Henry Reese. Henry, seorang pria berusia tujuh puluhan, berlari ke arah penyerang saya, yang berusia 24 tahun dengan pisau," katanya.

"Keberanian hari itu, adalah milik mereka semua. Saya tidak pernah tahu nama mereka, saya tidak pernah melihat wajah mereka, tetapi sekelompok orang itu, saya berutang nyawa pada mereka," kata Salman Rushdie.

"Terorisme tidak boleh meneror kita. Kekerasan tidak boleh menghalangi kita. Seperti yang biasa dikatakan oleh kaum Marxis, 'Perjuangan terus berlanjut'," katanya.

Pada Februari 2023, penulis Ayat Ayat Setan itu merilis novel baru sekitar enam bulan setelah jadi korban penikaman. Victory City kini menjadi novel ke-15 yang pernah diterbitkan Salman Rushdie.

Novel yang terbit pada Selasa (7/2) tersebut mengisahkan Kekaisaran Vijayanagara yang menguasai sebagian besar subcontinent India pada abad ke-14.



Pada Agustus 2022, Salman Rushdie diserang dan ditikam hingga 15 kali saat akan memberikan kuliah soal kebebasan berekspresi di Chautauqua Institute.

Penikaman itu terjadi sekitar tiga dekade setelah Iran menginstruksikan umat Islam membunuh Rushdie karena dinilai menistakan agama lewat Ayat Ayat Setan yang dirilis pada 1988.

Salman Rushdie ditikam oleh seorang pemuda 24 tahun bernama Hadi Matar yang membuat kondisi Rushdie cedera serius bahkan terancam kehilangan salah satu matanya.

Rushdie pun mulai membaik bahkan hanya sehari setelah dirinya ditikam secara brutal. Bahkan hanya dalam beberapa hari dirinya bisa lepas dari ventilator dan bisa berbicara kepada penyidik soal kejadian tersebut.

(end/end)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat