Penikam Salman Rushdie Mengaku Tak Bersalah, Sidang Lanjut September
Pelaku penikaman Salman Rushdie, Hadi Matar, mengaku tak bersalah atas penikaman dan percobaan pembunuhan yang menyebabkan sang penulis Ayat-Ayat Setan sempat kritis, Kamis (18/8).
Pernyataan tak bersalah itu diutarakan Matar melalui kuasa hukumnya dalam persidangan yang berlangsung di Pengadilan Chautauqua, New York. Matar juga ditahan tanpa jaminan.
Di sidang sebelumnya dewan juri mendakwa Matar dengan tuduhan percobaan pembunuhan tingkat dua dan penyerangan. Jika nanti terbukti bersalah, Matar akan dijerat maksimal 25 tahun penjara.
Hakim David Foley mengatakan sidang lanjutan akan berlangsung pada September mendatang. Ia juga meminta Matar tak melakukan kontak dengan Rushdie.
Sementara itu, pengacara Matar meminta agar pihak-pihak terkait tak membahas kasus tersebut di media.
Matar berada di jeruji besi usai ditangkap tak lama setelah menyerang Rushdie pada pekan lalu di Institut Chautauqua.
Ia merangsek ke panggung dan menikam Rushdie berulang kali di bagian leher dan perut.
Saat insiden berlangsung, polisi langsung mendekati Rushdie dan mengamankan Matar. Penulis itu lalu dilarikan ke rumah sakit guna menjalani perawatan.
Di rumah sakit ia sempat dilaporkan dalam kondisi kritis. Salah satu agen Rushdie, Andre Wylie, bahkan mengatakan salah satu mata Rushdie terancam buta.
Terlepas dari itu, Matar terkejut ternyata Rushdie selamat usai ditikam berkali-kali.
"Saat saya mendengar dia selamat, saya kaget," kata Matar kepada New York Post seperti dikutip Reuters, pada Rabu.
Wawancara antara New York dan Matar berlangsung melalui video saat ia berada di dalam tahanan.
Matar merupakan seorang Muslim Syiah yang lahir di California. Namun, keluarga dia berasal dari Libanon.
Rushdie menjadi sorotan global usai merilis buku yang dianggap kontroversial, The Satanic Verses atau Ayat-Ayat Setan (1988). Buku tersebut dianggap tak menghargai Nabi Muhammad dan menghina umat Muslim.
Buku itu berisi kejadian yang mana Nabi Muhammad dinilai keliru mengira ayat-ayat yang dibisikkan setan sebagai wahyu.
Sudah sejak lama, Rushdie menerima ancaman dan percobaan pembunuhan. Namun, berulang kali ia berhasil lolos.
Mendiang pemimpin Iran Ayatollah Khomeini bahkan mengeluarkan fatwa yang menyerukan kematian Rushdie pada 1989.
Namun, Iran sekarang berusaha melepas dari seruan tersebut. Meski demikian, sentimen anti-Rushdie masih menggema di negara itu.
(isa/rds)[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
Trump Mulai Pikir-pikir Rilis CCTV Penggeledahan FBI di Rumahnya
China Ingatkan 2 Calon PM Inggris Jangan Ikut AS: Dampaknya Serius
AS: China Tak Akan Berhenti Intimidasi Taiwan
Penikam Salman Rushdie: Saya Kaget Dia Bisa Selamat
Harga Minyak Melesat 1 Persen Imbas Penurunan Pasokan di AS
FOTO: Pegulat Sumo 'Berkeliaran' di Washington DC
Hasil Copa America: Diwarnai 2 Kartu Merah, Panama Bungkam AS
16 Pemenang Nobel Ungkap Efek Ekonomi Mengerikan Jika Trump Jadi AS-1