Kasus Pelecehan Seksual Harvey Weinstein Diseriusi FBI
![Kasus Pelecehan Seksual Harvey Weinstein Diseriusi FBI FBI tidak menyangkal adanya penyelidikan yang sedang dilakukan terhadap kasus Harvey Weinstein, apalagi mengingat ada kemungkinan ia 'kabur' ke Eropa.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2017/10/06/bd08f9c6-e89d-4526-b259-ad20a67caffd_169.jpg?w=650&q=90)
Jakarta, Indonesia -- Aparat hukum menindak kasus pelecehan seksual Harvey Weinstein terhadap selebriti-selebriti perempuan yang belakangan marak dan mengejutkan Hollywood, dengan serius. FBI dilaporkan telah membuka penyelidikan terhadap produser film tersebut.
Departemen Kehakiman yang dipimpin Jaksa Agung Jeff Sessions telah memerintahkan penyelidikan terhadap tuduhan pada produser besar Hollywood itu. Apalagi semakin banyak selebriti yang berani bersuara atas kelakuan tidak pantas Weinstein.
Penyelidikan dibuka di tengah rumor Weinstein yang berencana pergi ke Eropa untuk melakukan rehabilitasi karena kecanduan seks, yang membuatnya memaksa bertindak seksual ke banyak perempuan. Jika pergi, Weinstein bisa terhindar dari tuntutan di Amerika Serikat.
Kasus serupa pernah terjadi pada Roman Polanski pada 1978. Ia dituding melakukan pelecehan seksual, namun pergi dari Amerika Serikat dan akibatnya bisa lolos dari hukuman.
Kabar bahwa Weinstein akan meninggalkan Amerika pertama kali diembuskan oleh media hiburan TMZ. Pada Selasa (10/10), dikabarkan Weinstein akan menuju ke Swiss. Namun rencana itu berubah. Weinstein dan timnya memutuskan untuk pergi ke Arizona demi mendapatkan perawatan akan kecanduan seks dan masalah perilaku lainnya, yang diidap pria 65 tahun itu.
Weinstein yang telah berkeliling dunia untuk mempromosikan filmnya, diyakini melakukan kejahatan seks di beberapa negara. Sampai kini, lima orang mengaku telah memberikan laporan tentang pelecehan di Perancis, sementara klaim lainnya muncul dari London.
FBI yang juga memiliki markas di kedua negara itu mengklaim akan mendapat bantuan jaksa di sana untuk mendalami kasus yang melibatkan Angelina Jolie dan Gwyneth Paltrow itu.
Seperti diberitakan Ace Showbiz, banyak klaim yang baru muncul dengan kejadian pelecehan yang sudah terjadi sejak 1990-an. Ditegaskan, itu tidak akan meringankan Weinstein, karena Amerika tidak punya batasan waktu untuk kasus perkosaan dan kejahatan seksual.
Apalagi, salah satu korban Weinstein, Lucia Evans punya kasus yang lebih baru. Pada 2004, pelajar yang ingin menjadi aktris itu mengaku diminta melakukan oral seks terhadap Weinstein. FBI juga sedang menginvestigasi pengakuan-pengakuan semacam itu.
Mengutip Daily Mail, kasus pelecehan seksual Weinstein dikaitkan pula dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Disebut-sebut Weinstein adalah pihak yang vokal menolak Trump. Sebaliknya, ia punya hubungan erat dengan Hillary Clinton. Meski tidak jelas apakah kasus Weinstein ada kaitannya dengan kepentingan politik, Trump sudah memberi pernyataan.
Ia mengaku tidak terkejut dengan adanya kasus itu.
“Saya sudah mengenalnya selama bertahun-tahun. Saya tidak terkejut," kata Trump sesaat setelah kabar pelecehan seksual itu mencuat di media, Kamis (5/10) pekan lalu.
Departemen Kehakiman yang dipimpin Jaksa Agung Jeff Sessions telah memerintahkan penyelidikan terhadap tuduhan pada produser besar Hollywood itu. Apalagi semakin banyak selebriti yang berani bersuara atas kelakuan tidak pantas Weinstein.
Penyelidikan dibuka di tengah rumor Weinstein yang berencana pergi ke Eropa untuk melakukan rehabilitasi karena kecanduan seks, yang membuatnya memaksa bertindak seksual ke banyak perempuan. Jika pergi, Weinstein bisa terhindar dari tuntutan di Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus serupa pernah terjadi pada Roman Polanski pada 1978. Ia dituding melakukan pelecehan seksual, namun pergi dari Amerika Serikat dan akibatnya bisa lolos dari hukuman.
Kabar bahwa Weinstein akan meninggalkan Amerika pertama kali diembuskan oleh media hiburan TMZ. Pada Selasa (10/10), dikabarkan Weinstein akan menuju ke Swiss. Namun rencana itu berubah. Weinstein dan timnya memutuskan untuk pergi ke Arizona demi mendapatkan perawatan akan kecanduan seks dan masalah perilaku lainnya, yang diidap pria 65 tahun itu.
ADVERTISEMENT
FBI yang juga memiliki markas di kedua negara itu mengklaim akan mendapat bantuan jaksa di sana untuk mendalami kasus yang melibatkan Angelina Jolie dan Gwyneth Paltrow itu.
Seperti diberitakan Ace Showbiz, banyak klaim yang baru muncul dengan kejadian pelecehan yang sudah terjadi sejak 1990-an. Ditegaskan, itu tidak akan meringankan Weinstein, karena Amerika tidak punya batasan waktu untuk kasus perkosaan dan kejahatan seksual.
Apalagi, salah satu korban Weinstein, Lucia Evans punya kasus yang lebih baru. Pada 2004, pelajar yang ingin menjadi aktris itu mengaku diminta melakukan oral seks terhadap Weinstein. FBI juga sedang menginvestigasi pengakuan-pengakuan semacam itu.
Mengutip Daily Mail, kasus pelecehan seksual Weinstein dikaitkan pula dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Disebut-sebut Weinstein adalah pihak yang vokal menolak Trump. Sebaliknya, ia punya hubungan erat dengan Hillary Clinton. Meski tidak jelas apakah kasus Weinstein ada kaitannya dengan kepentingan politik, Trump sudah memberi pernyataan.
Ia mengaku tidak terkejut dengan adanya kasus itu.
“Saya sudah mengenalnya selama bertahun-tahun. Saya tidak terkejut," kata Trump sesaat setelah kabar pelecehan seksual itu mencuat di media, Kamis (5/10) pekan lalu.
Terkini Lainnya
-
Gibran Pastikan Prabowo Siap Bekerja Lagi Usai Operasi Cedera Kaki
-
Viral Ojol Terima Order Mi Instan Berisi Sabu, Polisi Turun Tangan
-
Pihak Pegi Hadirkan Lima Saksi Kuatkan Alibi Saat Pembunuhan Vina
-
30 Jenderal Senior Israel Desak Netanyahu Setop Perang dengan Hamas
-
Siapa Yahudi Ultra-ortodoks Haredim yang Tolak Jadi Tentara Israel?
-
VIDEO: 116 Orang Tewas Terinjak-injak saat Festival Keagamaan di India
-
Apa Itu Deflasi yang Dialami Indonesia Dua Bulan Terakhir?
-
Harga Minyak Menguat Tipis Berkat Prospek Kenaikan Permintaan AS
-
Rupiah Berotot ke Rp16.385 per Dolar AS Pagi Ini
-
Daftar Peringkat FIFA 8 Tim yang Lolos Perempat Final Euro 2024
-
Daftar 8 Tim Negara Lolos Perempat Final Copa America 2024
-
Prediksi Susunan Pemain Indonesia U-16 vs Vietnam di AFF U-16 2024
-
Daftar Hp Tidak Bisa Pakai WA Juli 2024, Termasuk iPhone dan Samsung
-
Penampakan Komputer Tertua di Dunia dari Yunani, Bisa Apa?
-
Studi Jelaskan Kenapa Ada Orang yang Belum Pernah Kena Covid-19
-
Insentif Mobil Hybrid Diminta Setara Mobil Listrik
-
Syarat Mobil Hybrid Citroen Masuk Indonesia
-
Siapa Pesaing Vinfast VF 5, Mobil Listrik Harga Rp200 Jutaan?
-
Kris Dayanti Beber Rencana Pernikahan Azriel Hermansyah dan Sarah
-
Teka-teki Resep Rahasia Krabby Patty, Apa Saja?
-
Rekap House of the Dragon Season 2 Episode 3
-
INFOGRAFIS: Pertolongan Pertama pada Korban Henti Jantung
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso