yoldash.net

Kenapa Takjil Jadi Buruan Umat Lintas Agama?

Topik 'takjil war' tengah jadi perbincangan hangat. Takjil tak cuma menarik perhatian umat Muslim, tapi juga lintas agama.
Ilustrasi. Takjil tak cuma menarik perhatian umat Muslim, tapi juga lintas agama. (CNN Indonesia/Taufiq Hidayatullah)

Jakarta, Indonesia --

Momen Ramadhan tak hanya dinikmati oleh umat Muslim, tapi juga oleh seluruh umat beragama.

Tahun ini, topik 'takjil war' menjadi pembicaraan hangat yang sering diperbincangkan di media sosial.

Fenomena war takjil ini muncul karena banyak orang dari agama lain mengaku tertarik dan ikut berburu takjil di bulan Ramadhan. Momen ini dinilai muncul sebagai bentuk toleransi antar-umat beragama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pricila (21), seorang mahasiswi beragama Katolik, mengaku suka dengan menu-menu takjil yang berseliweran selama Ramadhan. Apalagi, menurut dia, menu-menu takjil biasanya hanya ada di bulan Ramadhan.

"Ngerasa makanannya enak. Biasanya, kan, kalau jualan takjil itu di hari biasa enggak jualan, tapi karena Ramadhan jadi jualan," ungkap Pricilla pada Indonesia.com, Kamis (21/3).

ADVERTISEMENT

Beragam menu takjil dijual di bulan Ramadhan, mulai dari minuman segar hingga gorengan yang menggugah selera. Semuanya juga bikin mereka kepincut.

"Kalau aku suka beli es buah, jeli-jelian, es podeng, dan kolak," ungkap Angela (21) yang beragama Katolik.

Sementara itu, Rachel (21) mengaku juga pernah ikut berburu takjil. Namun kegiatan itu tak dilakukannya setiap hari seperti umat Islam yang berpuasa.

"Ikut beli takjil kalau lapar dan kalau lagi banyak teman, jadi ikut beli aja," ujarnya.

Rachel bahkan kerap 'gerak cepat' untuk membeli takjil. Sejak siang pukul 14.00-15.00 WIB, ia bahkan sudah mulai berburu jajanan menu buka puasa.

Bukan tanpa alasan, berburu jajanan takjil di siang hari dilakukan untuk menyediakan ruang bagi umat Muslim yang akan berburu takjil di sore hari.

"Jadi kita curi start dulu itu biar enggak ikut rame-ramean. Soalnya kalau udah ramai atau crowded jadi ngerasa kenapa, kan, bukan kita yang puasa," ujar Rachel.

Warga berbelanja takjil di kios Kolak legend bu Mumun. Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024.Ilustrasi. Takjil tak cuma menarik perhatian umat Muslim, tapi juga lintas agama. (Indonesia/Adhi Wicaksono)

Ada juga William (21) yang mengaku sering membeli jajanan takjil saat bulan Ramadhan. Gara-garanya, karena banyak penjual dadakan yang muncul menjual jajanan dengan harga murah.

"Iya beli takjil karena memang banyak makanan yang menarik untuk dibeli, dan takjil-takjil yang dijual juga cukup ramah di kantong harganya, jadi ada keinginan pengin beli," ungkapnya.

Namun, William berpendapat, tak semua umat non-Muslim berburu takjil untuk dirinya sendiri. Menurut dia, mungkin saja takjil itu dibeli untuk diberikan pada orang lain yang berpuasa.

"Yang borong takjil itu [non Muslim] siapa tahu mereka beli banyak untuk membagikan kepada orang yang berpuasa, misalnya rekan kantor atau orang yang bekerja di rumahnya," ujar William.

Lagi pula, menurut dia, fenomena 'war takjil' seharusnya bisa jadi menguntungkan bagi semua pihak.

"Jadi, karena tujuannya [penjual takjil] untuk mencari pundi-pundi uang, jadi ya enggak ada salahnya [dibeli oleh siapa pun]," ujar William.

Dengan begitu, fenomena 'war takjil' ini menjadi berkah bagi semua orang. Para penjual pasti akan ikut diuntungkan dengan dagangannya yang habis, tak peduli penganut agama apa pun yang membelinya.

(sya/asr)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat