Pakar Jelaskan Pewangi Ruangan Bisa Berbahaya buat Kesehatan
![Pakar Jelaskan Pewangi Ruangan Bisa Berbahaya buat Kesehatan Pewangi ruangan jadi pilihan banyak orang masa kini. Namun hati-hati, pemakaian pewangi ruangan jangka panjang bisa berbahaya buat kesehatan.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2023/04/10/ilustrasi-pewangi-ruangan_169.jpeg?w=650&q=90)
Pewangi ruangan jadi pilihan banyak orang masa kini. Namun hati-hati, pemakaian pewangi ruangan jangka panjang bisa berbahaya buat kesehatan.
Pakar pulmonologi dan respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dr Arief Bakhtiar mengatakan, pewangi ruangan pada dasarnya mengandung senyawa kimia berbahaya.
Arief menguraikan hasil penelitian yang menggunakan tikus sebagai objek. Hasilnya, paparan pewangi ruangan dalam jangka panjang dalam memberikan dampak negatif terhadap jaringan saluran napas, utamanya pada selaput lendir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Paparan pewangi ruangan menghasilkan dampak negatif pada perubahan jaringan saluran napas, terutama pada selaput lendir," ujar Arief dalam keterangan resmi yang diterima Indonesia.com, Jumat (1/3).
Dampak paparan sendiri akan saling berbeda berdasarkan bentuk pewangi ruangan yang digunakan. Perbedaan terletak pada area yang paling terdampak parah.
ADVERTISEMENT
Pewangi ruangan cair, lanjut Arief, memberikan dampak yang lebih parah jika dibandingkan dengan paparan pewangi dalam bentuk gel terhadap perubahan histologi selaput lendir pada hidung.
"Sementara paparan pewangi ruangan gel memiliki dampak yang lebih buruk terhadap perubahan histologi jaringan paru jika dibandingkan dengan paparan pewangi ruangan cair," tambah Arief menjelaskan.
Arief mengatakan, pengharum ruangan bekerja melalui beberapa cara. Misalnya saja dengan melemahkan saraf pembau, melapisi hidung dengan zat berminyak tak terdeteksi, menutupi bau dengan aroma lain, dan mengubah komposisi bau yang tidak menyenangkan.
![]() |
Arief melanjutkan, interaksi antara bahan kimia di dalam pewangi ruangan dengan saluran napas akan memicu respons peradangan.
"Jika [paparan bahan kimia dalam pewangi ruangan] berlangsung secara lama dan terus menerus maka akan menimbulkan dampak yang tidak baik," ujar Arief. Paparan akan memicu iritasi, peradangan, bronkokonstriksi, dan sensitisasi.
Untuk mengurangi risikonya, Arief menyarankan sejumlah langkah pencegahan. Misalnya dengan mengurangi pemakaian pewangi buatan, utamanya yang berbentuk aerosol.
Selain itu, hentikan juga penggunaan pewangi ruangan jika ada anggota keluarga yang mengalami gejala batuk, sesak napas, atau iritasi pada kulit dan mata.
Sebagai pilihan yang lebih baik, Arief menganjurkan untuk menggunakan pewangi ruangan yang lebih alami.
[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
Tim Sibuk Merapat, Ini Cara Ampuh Hempas Perut Buncit di Akhir Pekan
5 Risiko Kehamilan Usia 40 Tahun, Keguguran hingga Preeklamsia
Black Mold, Jamur Hitam yang Suka Hidup di Tembok dan Berbahaya
Berat Badan Meningkat? Hati-hati, Bisa Jadi Kamu Idap Sindrom Cushing
Dalai Lama Buka Suara soal Rumor Kesehatan Memburuk di Usia 89 Tahun
Erick Thohir Gandeng Prilly Latuconsina Luncurkan Kembali Yayasan BUMN
Menkes Ungkap Masalah Kesehatan RI: Kurang Nakes dan Alkes
Mayapada Hospital Resmi Kawal Kesehatan Peserta Pocari Sweat Run 2024