yoldash.net

Paris, Indonesia --

Apa jadinya jika sebuah koleksi fashion diciptakan oleh dua avant-gardist yang memiliki ide yang berbeda dan bertolak belakang? Kekacauan? 

Di tangan desainer Viktor Horsting dan Rolf Snoeren, ide yang bertolak belakang ini menjadi sebuah 'kekacauan' yang terorganisir dan justru menjadi sebuah kreasi yang unik. 

Koleksi Viktor & Rolf Haute Couture Spring/Summer 2024, bertajuk "VIKTOR & ROLF SCISSORHANDS," adalah eksplorasi kontradiksi dan paradoks yang menawan, sebuah pendekatan khas rumah mode ini.

Duo desainer asal Belanda ini terkenal dengan tema-tema yang tidak konvensional, kerap mempertanyakan konsep 'tubuh' sebagai basis dari fashion, dan melibatkan konstruksi garmen dengan teknik yang rumit.

Setelah menciptakan gaun jungkir balik, baju yang 'keluar' dari tubuh, hingga koleksi daur ulang yang menawan, di musim ini, keduanya merangkul hal-hal yang berlawanan-sesuatu yang dipoles versus mentah.

Foto: Arsip Istimewa Koleksi Viktor&Rolf Haute Couture Spring/Summer 2024, bertajuk "VIKTOR&ROLF SCISSORHANDS

Selain itu ada juga hal yang dipelajari versus improvisasi, serius versus lucu-untuk menciptakan koleksi yang menentang batas-batas konvensional dan destruktif yang menantang esensi couture.

Peragaan busana ini terbentang terdiri dari 28 siluet serba hitam yang dibagi menjadi 7 kelompok, yang masing-masing terdiri dari 4 look.

Lihat Juga : Pengembaraan Kosmik Schiaparelli Celestial Couture Daniel Roseberry

Setiap kelompok mengikuti pola yang unik, dengan tampilan pertama di setiap set berfungsi sebagai mahakarya couture yang diselesaikan dengan cermat.

Namun, kesempurnaan ini hanyalah titik awal untuk tiga iterasi berikutnya dari desain yang sama, masing-masing merupakan eksplorasi kreatif dari kemungkinan-kemungkinan yang bisa diciptakan dengan gunting penjahit.

Viktor&Rolf menganut spontanitas dan bereksperimen dengan potongan dekoratif, mulai dari lubang kecil pada motif Rorschach hingga gaun pesta yang dibelah dua.

Hasilnya adalah kekacauan yang terkendali, dimana sayatan dan lubang menjadi cara untuk menciptakan kekacauan yang indah. Kekacauan ini tidak dibiarkan begitu saja; Viktor&Rolf dengan cermat menyelesaikan setiap potongan, sobekan, dan lubang dengan jahitan tangan, menambahkan lapisan keahlian ekstra pada koleksinya.

Paradoks ini menciptakan ketegangan yang menarik antara polesan terkontrol dari pakaian couture yang 'sempurna' dan spontanitas eksperimental dari desain hasil potongan gunting.

Tampilan pertama di masing-masing kelompok mungkin terlihat sudah final, namun ini berfungsi sebagai titik awal untuk sesuatu yang lebih inovatif-sebuah awal yang baru.

Lihat Juga : Maria Grazia Chiuri dan Pencarian Makna Aura untuk Dior Haute Couture

"Semuanya terus berubah," ujar Viktor Horsting kepada Indonesia.com dibalik panggung.

Menurutnya, pendekatan ini mencerminkan filosofi yang mendasari koleksi inovatif ini.

"Kita bisa melihat bagaimana hanya dengan sebuah gunting, konstruksi sebuah pakaian bisa berubah secara drastis, namun tetap memiliki esensi yang sama," jelasnya.

Palet serba hitam memungkinkan fokus yang tegas pada siluet dan potongan rumit, dieksekusi dalam bahan couture seperti beludru, payet, dan satin.

Ketiadaan warna meningkatkan perhatian pada tubuh, terungkap dengan cara yang tidak terduga.

Koleksi Viktor&Rolf merupakan perayaan dualitas, di mana ketegangan antara kontrol dan kekacauan, kesempurnaan dan kekasaran, mengarah pada paradoks yang harmonis.

Mungkin ini bukanlah pakaian yang bisa dipakai sehari-hari. Namun inilah fungsi dan kunci haute couture yang esensial: koleksi pakaian yang lebih dari sekedar cantik, yang selalu mempertanyakan pakem, dan eksperimen garmen yang tidak mengenal batas.

Foto: Arsip Istimewa Koleksi Viktor&Rolf Haute Couture Spring/Summer 2024, bertajuk "VIKTOR&ROLF SCISSORHANDS

(chs/chs)

[Gambas:Video CNN]