Apakah Perempuan yang Sudah Menikah Masih Bisa Vaksin HPV?
![Apakah Perempuan yang Sudah Menikah Masih Bisa Vaksin HPV? Vaksin HPV dapat mengurangi risiko kanker serviks. Apakah perempuan yang sudah menikah masih bisa diberikan vaksin HPV?](https://akcdn.detik.net.id/visual/2022/04/20/ilustrasi-vaksin-hpv_169.jpeg?w=650&q=90)
Vaksin HPV dapat mengurangi risiko kanker serviks. Vaksin ini disarankan untuk orang, terutama perempuan, yang belum menikah atau belum aktif secara seksual agar perlindungannya bekerja lebih baik.
Lantas apakah perempuan yang sudah menikah masih bisa diberikan vaksin HPV?
Menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi Muhammad Fadli, tentu vaksin HPV dewasa masih bisa diberikan untuk perempuan yang sudah menikah atau aktif secara seksual.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau belum terpapar HPV tentu masih boleh vaksin HPV, enggak ada masalah. Tapi dosisnya berbeda sama anak-anak," jelas Fadli saat dihubungi Indonesia.com, Kamis (25/5).
ADVERTISEMENT
Merujuk pada rekomendasi CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS), vaksin HPV direkomendasikan untuk diberikan pada usia 11-12 tahun dan dapat dimulai sejak usia 9 tahun.
Pasalnya, ada kemungkinan seseorang yang sudah menikah telah terpapar beberapa virus sebelum vaksinasi sehingga efektivitas vaksin HPV yang diberikan setelah menikah relatif rendah.
"Menurut CDC, katanya kalau usia di atas 26, kemungkinan sudah terpapar HPV. Tapi kalau belum ya tentu vaksin saja," jelas dia.
Hal ini juga akan berpengaruh terhadap efektivitas vaksin dalam tubuh. Menurut CDC, pada orang yang sudah terpapar HPV tentu vaksinasi dapat memberikan manfaat yang lebih kecil.
"Efektivitas dari vaksinnya itu tetap sama, namun ada kemungkinan orang yang sudah menikah atau aktif secara seksual sudah terpapar dengan kuman HPV," lanjut Fadli.
"Jadi paling bagus adalah di usia muda sebelum dia aktif secara seksual atau bahkan semuda usia 9 tahun."
Fadli menganjurkan agar perempuan yang sudah menikah dan belum mendapatkan vaksin HPV untuk segera melakukan tes screening.
"Kita bisa melakukan pemeriksaan pap smear. Kalau memang ada temuan yang mencurigakan, kita bisa lakukan pemeriksaan HPV DNA untuk menentukan ada atau tidak HPV dan tipe berapa," ucapnya.
[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
10 Gejala Kadar Gula Darah Tak Terkontrol, Bisa Jadi Sulit Mendengar
Nyeri Haid Berlebih Pertanda Sulit Hamil, Mitos atau Fakta?
Studi: Aktif Olahraga Cegah Risiko Kematian Akibat Flu dan Pneumonia
INFOGRAFIS: Pertolongan Pertama Digigit Anjing, Cegah Rabies
Erick Thohir Gandeng Prilly Latuconsina Luncurkan Kembali Yayasan BUMN
Menkes Ungkap Masalah Kesehatan RI: Kurang Nakes dan Alkes
Mayapada Hospital Resmi Kawal Kesehatan Peserta Pocari Sweat Run 2024
BPJS Apresiasi Komitmen Pemkab Ngawi Perluas Akses Layanan Kesehatan