Faisal Basri Was-was Family Office Jadi Sarang Cuci Uang
![Faisal Basri Was-was Family Office Jadi Sarang Cuci Uang Ekonom Senior INDEF Faisal Basri mengkritik rencana pemerintah membentuk family office karena berpotensi menjadi sarang pencucian uang.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/04/01/faisal-basri-jadi-saksi-ahli-kubu-01-dalam-sidang-sengketa-pilpres-2024-9_169.jpeg?w=650&q=90)
Ekonom Senior INDEF Faisal Basri mengkritik rencana pemerintah membentuk family office. Menurutnya, pembentukan family office tidak ada gunanya karena tidak menambah pendapatan negara sebab tidak dipajaki.
"Tujuannya apa? Menambah cadangan devisa? Enggak. Saya enggak begitu paham," katanya di Jakarta Pusat, Kamis (4/7).
"Kan ada masalah yang kita hadapi, industri mengalami pelambatan, mereka (investor) enggak bangun pabrik di sini," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faisal mempertanyakan tujuan pemerintah membentuk family office. Ia justru khawatir family office bisa menjadi tempat pencucian uang seperti yang terjadi di Singapura.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
"Di Singapura yang hukumnya bagus saja sekarang menahan diri menciptakan (family office) karena dia tidak mau lagi diperlakukan atau di-image-kan sebagai negara tempat pencuci uang," katanya.
Ia pun mempertanyakan apakah pemerintah benar-benar sudah siap untuk membentuk family office dengan berbagai konsekuensinya.
"Jangan-jangan ada judi online, narkoba, pelaku-pelakunya di luar pakai nama orang bikin familly office. Bisa saja seperti itu. Pertanyaannya siap tidak?".
Pemerintah berencana membentuk family office di Indonesia. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mengumpulkan sejumlah menteri dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7).
Family office adalah perusahaan swasta yang menangani manajemen investasi dan manajemen kekayaan untuk keluarga kaya. Ini bertujuan untuk menumbuhkan dan mentransfer kekayaan secara efektif antar generasi.
Luhut mengklaim keluarga kaya di luar negeri tertarik menyimpan uangnya di Tanah Air. Dengan begitu, devisa negara menjadi kian kuat.
"Jadi, bisa dibayangkan kalau kita bisa dapat (dari family office) awal-awal sebesar US$100 juta, US$200 juta sampai US$1 miliar, kan bagus. Gak ada ruginya," jelas Luhut.mily office. Menurutnya, pembentukan familly office tidak ada gunanya karena tidak menambah pendapatan negara karena tidak dipajaki.
"Tujuannya apa? Menambah cadangan devisa? Enggak. Saya enggak begitu paham," katanya di Jakarta Pusat, Kamis (4/5).
"Kan ada masalah yang kita hadapi, industri mengalami pelambatan, mereka enggak bangun pabrik di sini," imbuhnya.
Faisal mempertanyakan tujuan pemerintah membentuk family office. Ia justru khawatir familly office bisa menjadi tempat pencucian uang seperti yang terjadi di Singapura.
"Di Singapura yang hukumnya bagus saja sekarang menahan diri menciptakan (family office) karena dia tidak mau lagi diperlakukan atau di-imagekan sebagai negara tempat pencuci uang," katanya.
Ia pun mempertanyakan apakah pemerintah benar-benar sudah siap untuk membentuk familly office dengan berbagai konsekuensinya.
"Jangan-jangan ada judi online, narkoba, pelaku-pelakunya di luar lewat nama orang bikin familly office. Bisa saja seperti itu. Pertanyaannya siap tidak?".
Pemerintah berencana membentuk family office di Indonesia. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mengumpulkan sejumlah menteri dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7).
Family office adalah perusahaan swasta yang menangani manajemen investasi dan manajemen kekayaan untuk keluarga kaya. Ini bertujuan untuk menumbuhkan dan mentransfer kekayaan secara efektif antar generasi.
Luhut mengklaim keluarga kaya di luar negeri tertarik menyimpan uangnya di Tanah Air. Dengan begitu, devisa negara menjadi kian kuat.
"Jadi, bisa dibayangkan kalau kita bisa dapat (dari family office) awal-awal sebesar US$100 juta, US$200 juta sampai US$1 miliar, kan bagus. Gak ada ruginya," jelas Luhut.
Terkini Lainnya
Jokowi Bidik Rp8.178 T dari Family Office yang Layani Crazy Rich
Faisal Basri Ungkap Efek Ngeri Rupiah Anjlok: Harga Mie - Beras Naik
Faisal Basri Sebut Indonesia Berpotensi Alami 'Stroke' yang Ketiga
Faisal Basri Ajak Ekonom Senior Bujuk Sri Mulyani Mundur dari Kabinet
Jokowi Kumpulkan Menteri dan Kepala Lembaga Negara Bahas Family Office
Faisal Basri di MK: Bansos itu Kewajiban Negara, Bukan Belas Kasihan
FOTO: Faisal Basri Bongkar 'Borok' Bansos di Sidang MK
Faisal Basri: Bansos Bentuk Politik Gentong Babi Jelang Pilpres 2024