yoldash.net

Beda dengan Jokowi, Mentan Amran Sebut Food Estate Bisa Pakai APBN

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan proyek lumbung pangan atau food estate bisa dibiayai APBN maupun duit dari investor.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan proyek lumbung pangan atau food estate bisa dibiayai APBN maupun duit dari investor. (CNN Indonesia/Khaira Ummah)

Yogyakarta, Indonesia --

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan proyek lumbung pangan atau food estate bisa dibiayai Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) maupun duit dari investor.

"Bisa dua-duanya. Kalau ada yang ingin buka alhamdulillah, bisa dua-duanya," kata Amran ditemui di Turi, Sleman, DIY, Sabtu (29/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbeda dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sebelumnya menyatakan tak mau lagi food estate dibiayai APBN, Amran tak masalah jika food estate dibiayai oleh negara atau lewat skema kemitraan dengan swasta. Kuncinya, bagi dia adalah terealisasinya swasembada pangan.

"Makanya dua-duanya (APBN dan investor), ya kan food estate, kemudian untuk pangan, kalau nanti ada investornya banyak saya kira juga lebih bagus. Seperti sapi, itu yang kita undang itu yang impor swasta semua, enggak ada APBN," ujar Amran.

ADVERTISEMENT

"Jadi yang mana poin pentingnya di sini bukan APBN atau swasta, poin pentingnya adalah cita-cita kita swasembada tercapai itu poin penting, paham? Prosesnya itu mau swasta atau APBN enggak masalah. Kalau ada swasta yang berminat kita support swastanya," sambungnya.

Amran menegaskan dalam rangka mewujudkan swasembada pangan itu pemerintah menargetkan pencetakan sawah baru seluas 3 juta hektare dalam tiga tahun.

Kata Amran, pemerintah juga membangun sistem pompanisasi hingga pemberian bantuan alat-mesin pertanian sebagai solusi cepat meningkatkan dan menjaga produksi pertanian.

"Upaya rilnya kalau (ketahanan) pangan, ini kan food estate dan seterusnya itu untuk pangan, kita rancang pertama tiga tahun tiga juta hektare, kita bangun, kita cetak sawah seluruh Indonesia. Tapi langkah cepat adalah pompanisasi, benih unggul, kita berikan alat mesin pertanian dan kemudian kita optimalisasi lahan sawah, itu langkah cepat. Kemudian untuk long term, menuju swasembada adalah cetak tiga juta sawah baru," ujarnya.

Sebelumnya, Jokowi menyatakan tidak mau lagi food estate dibiayai APBN. Ia mau proyek ini digarap dengan duit investor. Pemerintah sedang mencari investor untuk proyek lumbung pangan ini.

"Belum. Masih mencari investor, investor. yang kita dorong sekarang lagi ini adalah investasi, bukan dari APBN," kata Jokowi di Palangkaraya, Kamis (27/6).

Rencana pemerintah membuka investasi untuk food estate juga pernah diungkap Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia. Hal itu ia sampaikan seusai rapat persiapan pengembangan food estate Merauke yang berfokus pada tebu.

Dia berkata pemerintah menyiapkan Food Estate Merauke sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK). Pemerintah juga menyiapkan tempat itu sebagai proyek strategis nasional (PSN) agar menarik investasi asing.

"Pertama kalau PSN itu dari nasional sendiri dan dari Australia. Kemungkinan untuk PSN itu dimasukkan dari UEA karena mereka pengin masuk juga," kata Bahlil di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (5/2).

Jokowi mencanangkan program food estate sebagai solusi terhadap ancaman krisis pangan. Ia pun membuka lahandi berbagai provinsi untuk dijadikan tempat menanam berbagai bahan pangan.

Proyek ini disertai anggaran jumbo. Pada APBN 2024, pemerintah menganggarkan Rp108,8 triliun untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

(kum/pmg)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat