Mentan Klaim Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku pada Ternak Terkendali
![Mentan Klaim Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku pada Ternak Terkendali Mentan Syahrul Yasin Limpo mengklaim penyebaran penyakit mulut dan kuku yang menyerang ratusan ternak di Indonesia sudah berhasil dikendalikan.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2020/04/30/82083708-d975-405e-9138-18119d5cb990_169.jpeg?w=650&q=90)
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengklaim pemerintah sudah bisa mengendalikan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang ratusan ternak di Indonesia.
Klaim didasarkan pada total kematian ternak yang di bawah 3 persen. Ia menyebut PMK memang sudah terjadi di empat kabupaten di Jatim dan dua kabupaten di Aceh. Tapi kematian yang terjadi hanya 33 ternak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari data sekitar 2.000 hewan ternak yang terjangkit PMK, hanya 33 ternak yang mati. Artinya pengendalian sudah bisa kami lakukan," katanya seperti dikutip dari Antara, Selasa (10/5).
ADVERTISEMENT
Meski mampu dikendalikan, ia mengatakan kepala daerah tidak boleh percaya diri dan hanya berdiam diri. Pasalnya, virus ini bisa menyebar melalui udara.
"Sesuai instruksi Presiden, kami juga telah meminta melakukan penutupan lokasi. Langkah ini cukup efektif dalam empat hari ini, dan semua pihak harus tetap bekerja keras," katanya.
Ia juga meminta masyarakat tidak panik menyikapi PMK karena virus ini tidak menular ke manusia.
"Kami juga minta tidak boleh ada pemusnahan hewan ternak, sehingga tidak perlu panik," katanya.
Ia berharap pengendalian yang berhasil dilakukan tidak mengganggu suplai hewan ternak di Indonesia. Sebab Kementerian Pertanian juga telah menekan penyebarannya dengan menurunkan dokter hewan ke berbagai daerah.
"Semua harus maksimal melakukan sosialisasi kepada masyarakat, bahwa penyakit ini tidak menular pada manusia, dan pernyataan ini diperkuat oleh Menkes (Menteri Kesehatan) saat ratas (rapat terbatas) bersama Presiden tadi dan ini menjadi hal yang sangat penting," katanya.
Selain itu katanya, pemerintah juga membuat sendiri vaksin untuk hewan ternak. Vaksin itu akan dikembangkan dan diproduksi oleh Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) di bawah Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan.
"Seperti apa vaksin yang cocok, dan kemungkinan saja kita buat sendiri saja vaksin seperti yang lalu. Ternyata cukup ampuh," katanya.
Terkini Lainnya
-
Peta Pilgub Jabar Versi Indikator: Peluang Dedi Mulyadi Tergantung RK
-
KPK Tetapkan Kadis Dikbud Maluku Utara Tersangka Suap
-
Puan Sebut DPR Akan Evaluasi Seleksi Anggota KPU Buntut Kasus Hasyim
-
5 Alasan Warga Korsel Tuntut Pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol
-
Palestina Respons RI-Malaysia Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza
-
Dubes Malaysia di PBB Bahas soal Siap Kirim Pasukan ke Gaza Bareng RI
-
Pemerintah-Banggar Sepakat Asumsi Makro APBN 2025, Defisit 2,82 Persen
-
Perluas Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Gandeng Swasta Bangun SPKLU
-
Kata Faisal Basri soal Biang Kerok Pabrik Tekstil RI Bertumbangan
-
VIDEO: Petarung UFC Beri Nasihat untuk Jeka Saragih
-
Pelatih Ipswich: Kami Menyukai Elkan Baggott
-
Inggris Latih Formasi Berbeda untuk Lawan Swiss, Pakai 3 Bek?
-
Ahli Ungkap Lukisan Gua Sulawesi Berusia 51.200 Tahun, Tertua Dunia
-
Indosat Buka Suara Soal Dugaan Staf Lintasarta Bocorkan Password PDNS
-
Strategi Jangka Panjang VinFast di Pasar EV
-
Keluh Warga Urus SIM Pakai BPJS Kesehatan: Kurang Sosialisasi
-
Viral Lamborghini Terguling di Tol Malaysia, Sopir Tewas Terbakar
-
John Legend Konser di Indonesia 6 Oktober 2024, Tiket Mulai Rp900 Ribu
-
Ade Jigo Teguh Lawan Eksekusi Pengadilan di Tanah Warisan Orang Tua
-
Inara Rusli Diminta Eks Mertua Rujuk Sama Virgoun: Aku Sih Enggak
-
FOTO: Terpukau Kain Sari Benarasi yang Agung di India
-
Jangan Asal Nyalakan, Ini Tips Aman Pakai AC saat Tidur Biar Aman
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso