yoldash.net

Rukun Islam Ada 5, Ini Penjelasan dan Dalilnya

Rukun Islam adalah lima prinsip dasar agama yang harus diyakini oleh setiap Muslim. Berikut penjelasan rukun Islam dan dalilnya.
Ilustrasi. Rukun Islam adalah lima prinsip dasar agama yang harus diyakini oleh setiap Muslim. Berikut penjelasan rukun Islam dan dalilnya. (iStockphoto/agrobacter)

Daftar Isi
  • Penjelasan Rukun Islam dan dalil-dalilnya
    • 1. Mengucapkan syahadat
    • 2. Mendirikan sholat
    • 3. Menunaikan zakat
    • 4. Berpuasa di bulan Ramadhan
    • 5. Melaksanakan haji ke Baitullah bagi yang mampu
Jakarta, Indonesia --

Islam dibangun atas lima prinsip dasar agama yang harus diyakini oleh setiap Muslim. Lima pokok mendasar ini disebut sebagai rukun Islam.

Rukun Islam ada lima, yaitu syahadat, sholat, zakat, puasa, dan naik haji. Kelima perkara tersebut menjadi pembeda seorang muslim dengan umat agama lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dalam laman NU Online, Hadis Arbain ketiga menjelaskan tentang rukun Islam:

ADVERTISEMENT

عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ﷺ يَقُوْلُ: «بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَحَجِّ البَيْتِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ» رَوَاهُ البُخَارِي وَمُسْلِمٌ

Artinya: "Dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Umar bin Khattab Radhiyallahu 'Anhuma, ia berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Islam dibagun di atas lima hal: syahadat lâ ilâha illâllâh dan Muhammadur Rasûlûllâh, menegakkan sholat, menunaikan zakat, haji ke Baitullah, dan puasa Ramadhan." (HR Al-Bukhari no. 8 dan Muslim no. 16)

Penjelasan Rukun Islam dan dalil-dalilnya

Berikut penjelasan dan dalil-dalil yang mendasari kelima rukun Islam tersebut, seperti dihimpun berbagai sumber.

1. Mengucapkan syahadat

Syahadat adalah pengucapan dua kalimat syahadat, yang merupakan pengakuan dan keyakinan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad sebagai utusan Allah Swt.

Ini adalah langkah pertama dan paling fundamental menjadi seorang yang beragama Islam. Berikut dua kalimat syahadat dalam bahasa Arab:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah.

Artinya: "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah."

Dalil tentang syahadat terdapat dalam surat Al-A'raf ayat 158, yang berbunyi:

قُلْ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنِّيْ رَسُوْلُ اللّٰهِ اِلَيْكُمْ جَمِيْعًا ࣙالَّذِيْ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۖ فَاٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهِ النَّبِيِّ الْاُمِّيِّ الَّذِيْ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَكَلِمٰتِهٖ وَاتَّبِعُوْهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ ۝١٥٨

Qul yâ ayyuhan-nâsu innî rasûlullâhi ilaikum jamî'anilladzî lahû mulkus-samâwâti wal-ardl, lâ ilâha illâ huwa yuḫyî wa yumîtu fa âminû billâhi wa rasûlihin-nabiyyil-ummiyyilladzî yu'minu billâhi wa kalimâtihî wattabi'ûhu la'allakum tahtadûn.

Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Wahai manusia, sesungguhnya aku ini utusan Allah bagi kamu semua, Yang memiliki kerajaan langit dan bumi, tidak ada tuhan selain Dia, serta Yang menghidupkan dan mematikan. Maka, berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, (yaitu) nabi ummi (tidak pandai baca tulis) yang beriman kepada Allah dan kalimat-kalimatNya (kitab-kitabNya). Ikutilah dia agar kamu mendapat petunjuk."

2. Mendirikan sholat

Sholat lima waktu sehari semalam adalah kegiatan fisik dan spiritual yang dilakukan oleh muslim untuk berkomunikasi dengan Allah. Setelah masuk Islam dengan mengucapkan syahadat, wajib untuk seseorang menjalankan sholat lima waktu.

Sholat lima waktu yang wajib dilakukan oleh semua umat Islam adalah:

  • Sholat Subuh (2 rakaat)
  • Sholat Zuhur (4 rakaat)
  • Sholat Asar (4 rakaat)
  • Sholat Magrib (3 rakaat)
  • Sholat Isya (4 rakaat)

Dalil tentang kewajiban sholat dijelaskan pada surat An-Nisa ayat 103, yang berbunyi:

فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا ۝١٠٣

Fa idzâ qadlaitumush-shalâta fadzkurullâha qiyâmaw wa qu'ûdaw wa 'alâ junûbikum, fa idzathma'nantum fa aqîmush-shalâh, innash-shalâta kânat 'alal-mu'minîna kitâbam mauqûtâ.

Artinya: "Apabila kamu telah menyelesaikan sholat, berzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah sholat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya sholat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin."

3. Menunaikan zakat

Zakat adalah pemberian wajib tahunan kepada yang membutuhkan yang berfungsi untuk membersihkan harta dan jiwa. Zakat dilakukan oleh semua orang Muslim kecuali yang tidak mampu.

Zakat juga menjadi salah satu cara untuk mendistribusikan kekayaan dalam masyarakat sehingga dapat mengurangi ketimpangan sosial. Zakat ada dua macam yaitu:

  • Zakat fitrah, yang ditunaikan pada saat bulan Ramadhan.
  • Zakat mal, yang dikeluarkan berdasarkan hasil usaha atau penghasilan yang didapat.

Dalil tentang zakat dijelaskan pada surat At-Taubah ayat 60, yang berbunyi:

۞ اِنَّمَا الصَّدَقٰتُ لِلْفُقَرَاۤءِ وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْعٰمِلِيْنَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوْبُهُمْ وَفِى الرِّقَابِ وَالْغٰرِمِيْنَ وَفِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَابْنِ السَّبِيْلِۗ فَرِيْضَةً مِّنَ اللّٰهِۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ ۝٦٠

Innamash-shadaqâtu lil-fuqarâ'i wal-masâkîni wal-'âmilîna 'alaihâ wal-mu'allafati qulûbuhum wa fir-riqâbi wal-ghârimîna wa fî sabîlillâhi wabnis-sabîl, farîdlatam minallâh, wallâhu 'alîmun ḫakîm.

Artinya: "Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, para amil zakat, orang-orang yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) para hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk orang-orang yang sedang dalam perjalanan (yang memerlukan pertolongan), sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana."

4. Berpuasa di bulan Ramadhan

Puasa Ramadhan adalah menahan diri dari makan, minum, dan kebutuhan fisik lainnya dari fajar hingga matahari terbenam selama bulan Ramadhan.

Puasa merupakan cara untuk mengasah kesabaran, meningkatkan ketakwaan dan patuh akan perintah dari Allah Swt. Selain itu, banyak pakar kesehatan yang mengungkapkan manfaat puasa bagi kesehatan tubuh.

Dalil tentang puasa terdapat pada surat Al-Baqarah ayat 183, yang berbunyi:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ ۝١٨٣

Yâ ayyuhalladzîna âmanû kutiba 'alaikumush-shiyâmu kamâ kutiba 'alalladzîna ming qablikum la'allakum tattaqûn.

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

5. Melaksanakan haji ke Baitullah bagi yang mampu

Haji adalah ibadah yang dilakukan dengan melakukan serangkaian tata cara tertentu di Makkah pada bulan Dzulhijjah.

Haji wajib dilakukan setidaknya sekali seumur hidup oleh setiap Muslim yang mampu secara fisik dan finansial.

Dalil mengenai ibadah haji dijelaskan pada surat Ali-Imran ayat 97, yang berbunyi:

فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًاۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًاۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ ۝٩٧

Fîhi âyâtum bayyinâtum maqâmu ibrâhîm, wa man dakhalahû kâna âminâ, wa lillâhi 'alan-nâsi ḫijjul-baiti manistathâ'a ilaihi sabîlâ, wa mang kafara fa innallâha ghaniyyun 'anil-'âlamîn.

Artinya: "Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam."

Demikian penjelasan mengenai kelima rukun Islam beserta dalilnya, semoga rukun Islam ini dapat membimbing umatnya ke jalan yang lurus dan menjalani kehidupan yang taat kepada Allah Swt.

(naj/juh)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat