yoldash.net

Bacaan Sholawat Ibrahimiyah dalam Arab, Latin, dan Artinya

Sholawat Ibrahimiyah selalu dilafalkan saat duduk tasyahud di dalam sholat. Berikut bacaan sholawat Ibrahimiyah dalam Arab, latin, dan artinya.
Ilustrasi. Sholawat Ibrahimiyah selalu dilafalkan saat duduk tasyahud di dalam sholat. Berikut bacaan sholawat Ibrahimiyah dalam Arab, latin, dan artinya. (iStockphoto/Ibrakovic)

Jakarta, Indonesia --

Membaca sholawat adalah salah satu amalan yang dianjurkan bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Salah satu jenis sholawat yang bisa dibaca adalah sholawat Ibrahimiyah.

Berikut bacaan sholawat Ibrahimiyah dalam Arab, latin, dan artinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sholawat Ibrahimiyah merupakan sholawat yang sering dibaca muslim karena selalu dilafalkan pada saat duduk tasyahud di dalam sholat. Sholawat ini juga banyak dibacakan oleh para ahli, baik lewat lisan maupun tulisan.

Dilansir dari laman NU Online, ada sejumlah alasan nama Nabi Muhammad Saw disandingkan dengan nama Nabi Ibrahim As pada sholawat ini:

ADVERTISEMENT

  1. Dianjurkan dibaca oleh umat Islam untuk balasan kebaikan Nabi Ibrahim.
  2. Terwujudnya doa dari Nabi Ibrahim yang menginginkan sebutan baik untuk dirinya dari umat nabi terakhir, yakni Nabi Muhammad saw.
  3. Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim adalah dua sosok bapak dalam Islam, yakni aspek agama untuk Nabi Ibrahim dan aspek rahmat untuk Rasulullah.
  4. Ajaran Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad serupa, yakni mengajarkan untuk melaksanakan ibadah haji dan mendekat dengan iman.

Bacaan sholawat Ibrahimiyah

Sholawat Ibrahimiyah adalah sholawat paling populer karena dibacakan minimal lima kali sehari semalam setiap tahiyat akhir dalam sholat. Berikut bunyi bacaan sholawat Ibrahimiyah:


اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ و بَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Arab-latin: Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad wa'alaa aali sayyidinaa muhammadin kamaa shallaita 'alaa sayyidinaa ibraahiima wa'alaa aali sayyidinaa ibrahiima, wabaarik 'alaa aali sayyidinaa muhammadin wa'alaa aali sayyidinaa muhammadin kamaa baarakta 'alaa sayyidinaa ibraahima wa 'alaa aali sayyidina ibraahima, fil 'aalamiina innaka hamiidun majiidun.

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkan pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan bagi keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan bagi keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung."

Selain dibaca ketika sholat, sholawat ini juga dapat dibaca kapan pun, baik ketika kamu sedang merasa takut akan sesuatu, menginginkan sesuatu, atau sedang membutuhkan hal yang baik.


Penggunaan kata 'sayyidinna'

Dalam sholawat Ibrahimiyah, ada satu hal yang menjadi perdebatan, yakni apakah bacaan harus menggunakan kata sayyidinna atau tidak. Sayyidinna sendiri memiliki arti tuanku atau baginda.

Bacaan sayyidinna biasanya digunakan sebelum kata Muhammad dan kata Ibrahim. Kata ini dibaca sebagai tanda hormat untuk kedua Nabi.

Menukil NU, kata sayyidinna wajib dibaca karena termasuk bentuk pengagungan dan penghormatan kepada Nabi. Hal ini tertulis dalam kitab Hasyiyah Al-Bajuri, Syekh Ibrahim bin Muhammad al-Bajuri yang berbunyi:


الأوْلَى ذِكْرُالسَّيِّادَةِ لِأنَّ اْلأَفْضَلَ سُلُوْكُ اْلأَدَ بِ

Artinya: Yang lebih utama adalah mengucapkan sayyidina (sebelum nama Nabi Saw karena hal yang lebih utama bersopan santun (kepada Beliau).

Sementara itu, merujuk Muhammadiyah, bacaan sayyidinna tak perlu dibacakan terutama ketika sholat. Hal tersebut karena tidak ada keterangan sayyidinna di dalam sunnah maqbulah (hadis sahih dan hasan).

Hadis terkait sholawat Ibrahimiyah yang dituliskan tanpa bacaan sayyidinna tertulis dalam hadis Bukhari yang berbunyi:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كما صَلَّيْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ وعلى آلِ إبْراهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كما بَاركْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آل إبراهيم في العالَمِينَ إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ


Arab-latin: Allahumma shalli 'alaa muhammad wa'alaa aali muhammadin kamaa shallaita 'alaa ibraahiima wa'alaa aali ibrahiima, wabaarik 'alaa muhammadin wa'alaa aali muhammadin kamaa baarakta 'alaa ibraahima wa 'alaa aali ibraahima, fil 'aalamiina innaka hamiidun majiidun.

Artinya: Ya Allah, muliakanlah oleh-Mu Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau muliakan keluarga (Nabi) Ibrahim dan berilah barakah kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau telah memberi barakah keluarga Ibrahim. Bahwasanya Engkau sangat terpuji lagi sangat mulia di seluruh alam. (HR. al-Bukhari dari Abu Sa'id Kaab bin Ujrah).

Demikian penjelasan terkait sholawat Ibrahimiyah. Semoga bermanfaat.

(sac/fef)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat