yoldash.net

Ahli BRIN Ungkap 4 Cara Olah Daging Kurban demi Tangkal Antraks

Peneliti mengungkap teknik pengolahan daging kurban yang aman biar tak terkena Penyakit mulut dan Kuku (PMK) hingga antraks.
Pengolahan hewan kurban di Masjid Al Abrar, Jakarta, Senin (17/6). Pakar mengungkap teknis ASUH buat penanganan daging kurban. (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)

Jakarta, Indonesia --

Pakar mengungkap teknik pengolahan daging kurban 'ASUH' yang aman biar tak terkena Penyakit mulut dan Kuku (PMK) hingga antraks.

Memilih hewan kurban dan mengolah dagingnya merupakan rutinitas momen Idul Adha dan rangkaiannya, yakni Hari Tasyrik.

Tri Ujilestari, Periset dari Kelompok Riset Teknologi Proses Produk hewani Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan (PRTPP) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengungkap kriteria penanganan daging kurban ASUH, yang merupakan kependekan dari Aman, Sehat, Utuh, dan Halal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama, aman. Perempuan yang akrab disapa Tari ini menyinggung kasus Penyakit mulut dan Kuku (PMK) serta antraks yang menjangkiti hewan ternak, termasuk di Gunungkidul, DI Yogyakarta.

ADVERTISEMENT

"Aman artinya daging kurban harus terhindar dari bibit penyakit, bahan kimia, serta obat-obatan yang dapat mengganggu kesehatan dan pertumbuhan hewan," ujar dia, pada Minggu, (16/6), dikutip dari situs BRIN.

"Kami mengimbau kepada masyarakat, khususnya warga Gunungkidul, untuk memastikan hewan kurbannya sehat dan bebas dari penyakit," lanjutnya.

Pada 2023, Gunungkidul dilanda wabah antraks diduga akibat tradisi brandu atau purak, yakni pemotongan hewan yang mati mendadak atau sakit.

Belakangan, Dinas Kesehatan Pemerintah DIY mengungkap 45 warga di Kabupaten Sleman dan Gunungkidul berstatus suspek terjangkit antraks.

Kedua, Sehat. Menurut Tari, daging harus sehat atau mengandung zat-zat yang berguna bagi kesehatan dan pertumbuhan. Cara sederhana menandai hewan tersebut sehat atau tidak adalah dengan melihat perawakannya.

"Hewan sehat biasanya memiliki kulit mengkilap, matanya bersinar, aktif bergerak, nafsu makan baik, serta tidak keluar cairan atau darah pada lubang tubuhnya," jelas Tari.

Ketiga, utuh, atau daging tersebut tidak tercampur dengan bagian dari hewan lain.

Keempat, halal, termasuk dalam hal pemotongannya yang ditangani sesuai syariat Islam.

"Tata cara penyembelihan hewan yang sesuai dengan syariat Islam adalah, pisau harus tajam dan tidak berkarat, hewan kurban menghadap ke kiblat, membaca basmallah sebelum menyembelih."

"Memutus tiga saluran antara lain saluran makan atau kerongkongan, saluran nafas atau tenggorokkan, serta saluran pembuluh darah antara lain vena dan arteri," urai dia.

Proses penanganan daging

Menurut Tari, pada disembelih, hewan kurban hendaknya tidak diberi perlakuan kasar dan menyakitkan.

"Terkait penangan daging setelah disembelih, setelah hewan ternak tidak bergerak dan proses pengeluaran darah sempurna, maka langkah selanjutnya adalah menggantung hewan serta mengikat saluran makan dan anus. Tujuan pengikatan ini menurutnya adalah supaya isi rumen atau lambung dan usus tidak mencemari daging," ujarnya.

Langkah berikutnya adalah menguliti dan mengeluarkan jeroan hewan kurban. Dalam proses ini, Tari mengingatkan agar penyembelih memperhatikan kebersihan pada setiap prosesnya agar daging yang dihasilkan bersih dan higienis.

"Selain tempat pemotongannya bersih, agar daging higienis maka pisau yang digunakan harus tajam dan tidak berkarat. Begitu pula alas plastik dan talenan, serta tempat menaruh daging juga harus bersih," ungkapnya.

Proses terakhir adalah tata cara penyimpanan daging kurban. Ia menjelaskan, untuk menghindari menurunnya kualitas daging, sebelum disimpan maka daging tidak perlu dicuci.

"Daging boleh dicuci menggunakan air bersih jika ada kotoran yang menempel. Kemudian tiriskan kalau ingin langsung dimasak," paparnya.

Jika daging ingin disimpan ke dalam lemari pendingin atau freezer, potong daging sesuai kebutuhan.

Misalnya, permukaan daging dikeringkan menggunakan tisu dapur, setelah dikeringkan, selanjutnya potongan daging dimasukkan ke dalam plastik tertutup atau vakum.

"Durasi yang baik saat menyimpan daging kurban di dalam kulkas maupun freezer bisa berbeda-beda menurut jenis dagingnya. Ia menggolongkan dua macam daging yaitu daging segar dan giling," urainya.

Daging segar, kata dia, dapat disimpan di dalam kulkas selama 3-4 hari. Sementara, daging giling hanya 1–2 hari. Untuk penyimpanan di dalam freezer daging segar dapat disimpan hingga 3-6 bulan, sedangkan daging giling dianjurkan hanya 3-4 bulan.

"Pada saat daging beku akan dikonsumsi, ada tekniknya yaitu menyimpan daging beku dalam kulkas kurang lebih 12 jam atau sampai mencair. Dapat juga dengan merendam daging yang dikemas dalam air, atau dikenal juga dengan thawing," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]

(tim/arh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat