yoldash.net

Prediksi Dampak Hujan Lebat Seminggu ke Depan, Jakarta-Jabar Waspada

Beberapa wilayah diprediksi masuk kategori Waspada dampak bahaya hujan lebat seminggu ke depan, termasuk Jakarta dan Jawa Barat.
Ilustrasi. Simak daftar daerah yang waspada cuaca ekstrem. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/Asf/pd/15.)

Jakarta, Indonesia --

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sejumlah provinsi masuk kategori Waspada dampak bahaya hujan lebat sepekan ke depan imbas sejumlah fenomena atmosfer.

Pada Prospek Cuaca Mingguan Periode 14–20 Juni, BMKG memprediksi kombinasi beberapa fenomena cuaca memicu potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di beberapa daerah.

Yakni, Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, JawaBarat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan;

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua dan Papua Selatan. 

ADVERTISEMENT

"Potensi dampak dari bahaya hujan lebat Kategori Siaga tidak terdapat di wilayah Indonesia," ungkap BMKG.

"Kategori Waspada terdapat di wilayah Sumatra Barat, Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan."

Sementara itu, BMKG menyebut potensi angin kencang ada di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, Papua Barat Daya, dan Papua Selatan.

Beberapa fenomena atmosfer yang signifikan mendukung potensi cuaca ekstrem di wilayah-wilayah di atas untuk sepekan ke depan antara lain: 

Pertama, aktivitas Rossby Ekuatorial. Gelombang atmosfer ini diprakirakan aktif di wilayah Sumatra bagian selatan, Jawa bagian barat hingga tengah, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

Kedua, aktivitas gelombang atmosfer Kelvin, yang terpantau di wilayah Sumatra Selatan, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, Kep. Papua kecuali Papua Selatan.

Ketiga, sirkulasi siklonik, yang terpantau di Papua Tengah, yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Papua hingga Papua Tengah.

Ada pula daerah konvergensi yang memanjang di perairan barat Aceh, dari perairan barat Sumatra Barat hingga Riau, dari perairan barat Bengkulu hingga Riau, dari Kep. Bangka hingga Laut Natuna, dari Jawa Tengah hingga Jawa Barat.

Selain itu, ada daerah pertemuan angin (konfluensi) di Kepulauan Riau dan Laut China Selatan.

Keempat, Intrusi udara kering (dry intrusion) dari belahan Bumi selatan melintasi Papua Selatan, Laut Timor, dan Laut Arafuru.

Kelima, Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses pembentukan awan hujan (konvektif) pada skala lokal.

Wilayahnya ada di sebagian besar Sumatra, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

[Gambas:Video CNN]

(tim/arh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat