yoldash.net

Studi Ungkap Monyet Suka Bercanda seperti Manusia

Sebuah studi baru mengungkap kera doyan berguyon seperti manusia. Simak alasannya.
Ilustrasi. Ahli mengungkap ternyata kera doyan bercanda. (REUTERS/CHALINEE THIRASUPA)

Jakarta, Indonesia --

Sebuah penelitian baru mengungkap kera doyan berguyon seperti manusia. Apa alasannya?

Studi yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences ini mendokumentasikan guyon atau humor yang dilakukan oleh kera besar seperti orang utan, simpanse, bonobo, dan gorila.

"Seperti perilaku bercanda pada manusia, ejekan pada kera bersifat provokatif, terus-menerus, dan mencakup unsur kejutan dan permainan," tulis para peneliti dalam jurnal yang terbit 14 Februari 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari studi ini, para peneliti berteori bayi manusia dapat bercanda bahkan sebelum mereka dapat berbicara. Menurut para peneliti, perilaku serupa juga dapat ditunjukkan oleh hewan.

Untuk mengujinya, tim peneliti menganalisis rekaman video interaksi sosial spontan antar kera di kebun binatang di Leipzig, Jerman, dan San Diego, AS, dengan memperhatikan tindakan, gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan respons target.

ADVERTISEMENT

Para peneliti menganalisis bagaimana interaksi guyon yang terjadi baik seperti yang sifatnya main-main, melecehkan ringan, atau provokatif.

Analisis ini juga disertai dengan menilai apakah ada target tertentu, apakah perilaku tersebut bertahan atau meningkat, dan apakah dari perilaku tersebut mereka menunggu hingga target merespons.

Hasilnya, ditemukan bahwa dari keempat spesies kera besar tersebut menunjukkan perilaku provokatif yang disengaja dan seringkali disertai permainan.

Secara rinci, para peneliti memaparkan terdapat 18 perilaku guyon berbeda dilakukan oleh kera dan banyak diantaranya dilakukan untuk memancing respons atau menarik perhatian kera lain.

"Perilaku bercanda lainnya termasuk menyodok, menghalangi gerakan, dan membanting tubuh," kata Isabelle Laumer, penulis utama studi, seorang peneliti pasca-doktoral di Max Planck Institute of Animal Behavior, mengutip CNN.

"Mereka tampaknya sangat tertarik dengan respons perilaku targetnya," lanjut Laumer.

Biasanya guyon tersebut cenderung terjadi saat kera dalam keadaan santai, seperti saat sedang berdandan, beristirahat, atau mencari makan. Sehingga menurut para peneliti, ini cukup mirip dengan perilaku manusia.

Meski para peneliti jarang mendapati reaksi agresif dari target guyon, mereka berpendapat bahwa guyon tetap memiliki potensi mengubah perilaku kera, sehingga masih diperlukan adanya pengawasan.

"Sepertinya karena teaser tersebut memperhatikan dan mengamati reaksi target dengan cermat, seperti memantaunya, mungkin itu seperti 'sejauh mana saya bisa melangkah sampai sesuatu yang buruk terjadi?'" kata Laumer.

Selanjutnya, para peneliti berencana untuk menyelidiki fungsi guyon pada kera dalam menguji batas-batas sosial dan memperkuat hubungannya sama seperti manusia.

[Gambas:Video CNN]

(rni/dmi)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat