yoldash.net

Studi Ungkap Bau Masakan Ternyata Juga Polusi Udara, Cek Penjelasannya

Sebuah studi baru di Amerika Serikat (AS) mengungkap bau masakan ternyata juga merupakan polusi udara. Kenapa demikian?
Ilustrasi. Sebuah studi baru di Amerika Serikat (AS) mengungkap bau masakan ternyata juga merupakan polusi udara. (Foto: Pexels/Pixabay)

Jakarta, Indonesia --

Sebuah studi baru di Amerika Serikat (AS) mengungkap bau masakan ternyata juga merupakan polusi udara. Kenapa demikian?

Menurut studi yang terbit di Atmospheric Chemistry & Physics membeberkan bahwa bau masakan dapat menyebabkan hampir seperempat Volatile Organic Compounds (VOC) atau senyawa organik yang mudah menguap menghasilkan polutan udara.

Studi itu juga menyatakan bau masakan dampaknya bisa sangat signifikan untuk udara, terutama di daerah perkotaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apa yang kami lihat dari proses memasak terutama adalah VOC teroksigenasi, atau senyawa organik yang mudah menguap," kata Matt Coggon, ahli kimia penelitian di CSL dan penulis utama studi, mengutip laman NOAA.

"Ini cukup reaktif di udara, jadi kami perkirakan ini penting bagi kualitas udara," lanjutnya.

Penemuan ini merupakan hal yang tidak terduga, mengingat sebelumnya Inventarisasi Emisi Nasional AS (NEI) memperkirakan bau masakan hanya menyumbang sebesar 1 persen untuk polusi udara.

Namun rupanya, bau masakan yang menyebabkan senyawa organik mudah menguap atau VOC sangat penting bagi kualitas udara, karena dapat menyebabkan produksi polusi ozon dari permukaan tanah dan materi partikulat (PM2.5).

Menurut para peneliti hal ini dikarenakan komponen utama dari bau masakan yang biasanya timbul dari penguraian termal minyak dan lemak, yang dihasilkan dari proses memanggang, menumis, membakar, atau teknik memasak lainnya.

Sebagai contoh, penelitian yang dilakukan sebagai bagian dari kampanye lapangan SUNVEx CSL 2021 bersama dengan universitas dari CIRES ini melakukan penelitian di wilayah Las Vegas yang terkenal dengan kepadatan kasino, hotel, bar, dan restoran di Amerika Serikat.

Hasilnya, Coggon dan tim penelitinya menetapkan bahwa 50 persen emisi senyawa organik mudah menguap yang disebabkan oleh manusia berasal dari produk kimia yang mudah menguap, 21 persennya berasal dari aktivitas memasak dan sisanya dari emisi lalu lintas kendaraan.

Oleh karena itu, hal ini dapat dipastikan bahwa bau masakan dan aktivitas memasak menyumbang jumlah polutan udara yang cukup tinggi.

Namun, mengenai seberapa besar ozon atau PM2.5 yang dihasilkan dari bau masakan ini, para peneliti menyatakan masih perlu melihat gambaran secara lengkap untuk mendorong pemerintah menuntaskan masalah polutan ini.

"Sangat penting untuk memiliki gambaran lengkap mengenai emisi dan sumbernya, untuk membantu pembuat kebijakan memahami efektivitas keputusan mereka," kata Coggon.

[Gambas:Video CNN]

 

(rni/dmi)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat