Fenomena Langit Desember: Hujan Meteor Geminid Hingga Solstis - Halaman 2
15 Desember: Puncak Hujan Meteor Geminid
Geminid, salah satu hujan meteor paling spektakuler tahun ini, aktif mulai 19 November hingga 24 Desember setiap tahunnya.
Jumlah meteor Geminid akan meningkat secara bertahap hingga mencapai puncaknya pada 15 Desember. Kemudian jumlahnya akan menurun dengan cepat pada malam-malam berikutnya.
Meteor Geminid seringkali cerah, berwarna pekat, dan bergerak lebih lambat dari rata-rata karena dihasilkan oleh butiran seukuran pasir yang dijatuhkan oleh asteroid yang diberi nama 3200 Phaethon.
Geminid akan terus muncul sejak senja. BRIN menyebut frekuensinya 108,5 hingga 134 meteor per jam. Bagusnya, hujan meteor tahun ini tidak akan diganggu cahaya Bulan.
17 Desember: Bulan sabit dekat Saturnus
Bulan sabit yang cantik dengan pencahayaan 29 persen akan bersinar hanya beberapa jari di bawah (atau 3 derajat ke selatan langit) Saturnus. Keduanya akan berbagi bidang pandang melalui teropong hingga terbenam di barat sebelum jam 10 malam waktu lokal.
Pada saat itu, pergerakan Bulan ke arah timur dan rotasi diurnal (malam) langit akan menggeser Saturnus ke sebelah kanan bulan.
22 Desember: Titik Balik Matahari
Titik balik Matahari akan terjadi pada Jumat (22/12) pukul 04.48 WIB. Musim dingin di belahan bumi utara, seperti Amerika dan Eropa, resmi terjadi.
Saat Matahari mencapai titik baliknya atau solstis (solstice), ia akan mencapai deklinasi paling selatan sepanjang tahun, sehingga menghasilkan ketinggian terendah Matahari di langit siang hari.
Pada momen ini, di belahan Bumi utara insolasi atau paparan Matahari jadi yang paling sedikit dan jumlah siang hari terpendek dalam setahun. Sebaliknya, belahan bumi Selatan akan menyaksikan Matahari dengan paparan maksimum sepanjang tahun alias musim panas.
Solstis merupakan efek rotasi Bumi secara miring sekaligus mengitari Matahari.
25 Desember: Bintang Natal
Sirius, bintang paling terang di Canis Major dan di seluruh langit malam, akan muncul di atas cakrawala tenggara pada pukul 19:30 waktu setempat saat Natal.
Bintang tersebut akan naik ke titik tertingginya, di bagian bawah langit selatan, segera setelah tengah malam. Ketinggiannya di langit tidak pernah terlalu membuat kepala mendongak.
Sirius adalah bintang kelas A panas berwarna biru-putih yang terletak hanya 8,6 tahun cahaya dari Matahari. Kecerahannya yang ekstrem dan posisinya yang rendah di langit berpadu menghasilkan kilatan warna yang spektakuler saat berkelap-kelip.
Lihat Juga : |
27 Desember: Bulan purnama
Bulan purnama bulan Desember akan terjadi pada dua hari setelah Natal dengan puncaknya di pagi hari pukul 07:33 WIB.
Dalam kalender tradisional Amerika, Bulan Purnama ini dikenal sebagai Bulan Oak, Bulan Dingin, dan Bulan Malam Panjang.
31 Desember: Jupiter tuntaskan putaran mundur
Pada Minggu (31/12), Planet Jupiter yang sangat terang akan seolah menghentikan pergerakannya untuk sementara melalui bintang-bintang jauh di selatan Aries.
Setelah malam itu, Jupiter akan bergerak reguler ke arah timur, yang akan membawanya ke rasi Taurus pada 2024.
(rfi/arh)Terkini Lainnya
15 Desember: Puncak Hujan Meteor Geminid
17 Desember: Bulan sabit dekat Saturnus
22 Desember: Titik Balik Matahari
25 Desember: Bintang Natal
27 Desember: Bulan purnama
31 Desember: Jupiter tuntaskan putaran mundur
Alami Erupsi, 'Komet Setan' Kehilangan Tanduk dan Jadi Hijau
Bumi dan Bulan 'PDKT', BMKG Keluarkan Peringatan Dini Banjir Pesisir
Puncak Hujan Meteor Alfa Monocerotid Hiasi Langit Malam Ini
Hujan Meteor Leonid Capai Puncak Mulai Malam ini, Cek Jadwalnya
5 Negara yang Sering Kejatuhan Meteor, Ada Indonesia?
BMKG: 24 Pantai di Bali Potensi Banjir Rob pada 5-8 Juli
VIDEO: Purnama Sturgeon Malu-malu Muncul di Balik Kuil Yunani
Alasan Hari Yoga Diperingati saat Titik Balik Matahari