yoldash.net

Fosil Gading Gajah Purba Ditemukan di Kudus, Kompensasi Disindir

Petani di Kudus menemukan fosil gading gajah sepanjang 1,4 meter berusia jutaan tahun. Dapat uang kompensasi?
Fosil gading gajah purba kembali ditemukan, kali ini di Kudus. (/Dian Utoro Aji)

Jakarta, Indonesia --

Sadi, petani di Kudus, Jawa Tengah, menemukan fosil gading gajah purba sepanjang 1,4 meter yang diperkirakan berusia jutaan tahun. Simak nasib kompensasinya berikut.

Kini, fosil gading yang diduga milik Stegodon trigonochepalus itu disimpan di Museum Situs Purbakala Patiayam Kudus.

Koordinator Museum Situs Purbakala Patiayam Kudus, Jamin mengungkap penemuan fosil bermula saat penggarapan sawah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"9 Agustus 2023 kemarin warga menemukan, atas nama Bapak Sadi (warga) Desa Terban Kecamatan Jekulo, beliau pas mulai menggarap lahan, kebetulan lahan itu ada kawasan Perhutani, dia menemukan fosil yang dianggap aneh dan besar," kata dia, dikutip dari detikcom, Kamis (24/8/2023).

ADVERTISEMENT

Warga kemudian melapor kepada pihak museum. Pihaknya pun mengecek keberadaan fosil dan mendapati itu merupakan gading gajah purba. Fosil pun dievakuasi ke Museum Purbakala Patiayam Kudus.

"Beliau (Sadi) lapor ke kita, pada waktu 9 Agustus 2023, terus kita survei lokasi, itu adalah gading jenis stegodon dan itu terus kita laporkan ke pimpinan dan kita butuh waktu, 16 Agustus 2023 kita mengadakan penyelamatan," tutur Jamin.

Menurutnya, gading gajah purba itu memiliki panjang 1,4 meter, diameter 6 cm, dan lingkar 15 cm.

"Ini adalah gading gajah Stegodon trigonochepalus dengan panjang 1,4 meter, dengan diameter 5-6 sentimeter, lingkar kurang lebih 10-15 sentimeter," ungkap Jamin.

Hanya saja, kata Jamin, "Kondisi temuan kurang bagus."

"Perkiraan 750 ribu tahun sampai 1,5 juta tahun yang lalu, dari masa pleistosen tengah," lanjutnya.

Tali asih

Terkait temuan ini, Kepala Desa Terban, Kudus, Supeno berharap nasib warganya yang menemukan fosil itu diperhatikan oleh pihak dinas. Dia khawatir benda bersejarah bisa saja dihancurkan atau dijual kepada kolektor jika tak ada apresiasi.

"Harapan kami kepada warga kami yang menemukan fosil ini agar diperhatikan, diberikan tali asih yang layak seperti dulu," tutur dia.

Merespons hal ini, Jamin mengatakan pihaknya tengah berkoordinasi dengan pimpinan terkait dengan 'tali asih'. Pasalnya, kompensasi yang semula berasal dari Museum Sangiran kini beralih menjadi kewenangan Pemkab Kudus.

"Untuk kompensasi 2023 yang sebelumnya masih lancar, ini 2023 sudah tidak ada kompensasi dari Sangiran. Kita upayakan tali asih berkoordinasi untuk dikasih apresiasi atau tali asih," ungkap dia.

Museum Situs Purbakala Patiayam sejauh ini memiliki koleksi mencapai 11 ribu fragmen. Itu terdiri dari 16 spesies hewan darat, laut dan rawan di kawasan situs Patiayam.

"Jumlah koleksi yang display 200 fragmen dari 16 spesies hewan, namun yang terdata semua sampai 11 ribu fragmen," tandas Jamin.

Sebelumnya, penemuan terakhir fosil gading gajah purba, yakni di Sragen, Jateng, juga menuai polemik soal nilai kompensasinya.

Fosil itu pertama kali ditemukan warga di kedalaman 60 cm saat menggali untuk kepentingan pembangunan rumah pada Senin (31/7).

Penjabat (Pj) Penyelamatan Temuan dan Imbalan Monitoring Situs Terpadu Sangiran Suwita Nugraha mengaku masih menunggu hasil perhitungan dari tim appraisal. Nominalnya kemungkinan lebih dari Rp1 juta.

Indonesia.com beberapa kali mengontak nomor kantor Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, yang berada di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud.

Pihak Balai mengaku masih belum bisa memberi keterangan soal kompensasi ini lantaran dalam pengkajian serta mengaku akan menghubungi jika sudah ada kepastiannya. Hingga kini, belum ada keterangan resmi yang diterima Indonesia.com.

(tim/arh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat