yoldash.net

Pakar Jelaskan Sebab Karhutla di Hawaii Menyebar Amat Cepat

Kebakaran hutan bak kiamat di Maui, Hawaii mengakibatkan sedikitnya enam orang tewas. Simak penjelasan pakar mengenai ini.
Kebakaran hutan di Maui, Hawaii, mengakibatkan sedikitnya enam orang tewas. (AFP/HANDOUT)

Jakarta, Indonesia --

Kebakaran hutan di Maui, Hawaii, AS, terjadi begitu cepat hingga mengakibatkan sedikitnya enam orang tewas. Ahli menjelaskan bencana ini terkait dengan pemanasan global

Layanan Cuaca Nasional Maui menyebut kebakaran hutan itu dipicu campuran antara kekeringan, angin kencang, dan tingkat kelembaban yang rendah. Lalu, apa kata pakar soal penyebab kebakaran hutan bak kiamat itu bisa menyebar amat cepat?

Erica Fleishman, direktur Oregon Climate Change Research Institute di Oregon State University mengatakan kebakaran itu setara dengan kebakaran hutan yang mengubah lanskap dan sering terjadi di Barat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun ia mengaku tidak terkejut "jika kebakaran hutan berbagai belahan dunia yang tidak terbiasa dengan hal tersebut menjadi lebih sering terjadi, atau menjadi lebih besar dengan lebih cepat."

ADVERTISEMENT

Menurut Erica hal itu dipicu krisis iklim yang disebabkan oleh manusia memperburuk kondisi panas dan kering yang memungkinkan kebakaran hutan di sejumlah bagian Bumi.

Meskipun begitu, menurutnya sulit mengatakan bahwa krisis iklim berkaitan dengan insiden di Hawaii tanpa analisis yang lebih menyeluruh, tapi sangat mungin untuk menguraikan kondisi lingkungan menjadi penyebab utama terjadinya kebakaran hutan.

"Kami dapat mengatakan bahwa ada kondisi yang konsisten dengan kebakaran hutan, ukuran kebakaran hutan, dan perluasan yang berubah seiring dengan perubahan iklim," kata Erica, mengutip CNN, Kamis (10/8).

"Dan beberapa hal yang kami lihat dengan kebakaran hutan di Maui ini konsisten dengan beberapa tren yang diketahui dan diproyeksikan sebagai perubahan iklim," lanjut dia.

Sementara para ilmuwan masih mencoba memahami bagaimana krisis iklim akan mempengaruhi Hawaii. Mereka mencatat kekeringan akan semakin parah seiring dengan meningkatnya suhu global.

Saat panas masuk, tanah kering dan tumbuh-tumbuhan dapat menjadi bahan bakar untuk kebakaran hutan, yang dengan cepat berubah menjadi mematikan jika angin kencang menghembuskan api ke warga.

Maui mengalami kekeringan sedang yang meliputi lebih dari sepertiga pulau, dengan beberapa daerah mengalami kekeringan parah, menurut Monitor Kekeringan AS. Dan daerah yang mengalami kekeringan bertepatan dengan beberapa kebakaran.

Kondisi kekeringan menjadi lebih ekstrem dan umum terjadi di Hawaii dan pulau-pulau Pasifik lainnya, menurut laporan National Climate Assessment AS yang dirilis 2018.

Dalam laporan tersebut para ilmuwan mencatat curah hujan secara umum menurun di Hawaii dari waktu ke waktu, dengan jumlah hari kering meningkat.

Akibatnya, kata Fleishman, ketersediaan air tidak hanya berkurang untuk manusia, tetapi juga untuk tanaman yang membutuhkan lebih banyak air untuk tumbuh subur. Dan di beberapa bagian Hawaii, terjadi perubahan drastis pada spesies tumbuhan.

Sebuah laporan tahun 2018 dari Organisasi Manajemen Kebakaran Hutan Hawaii menemukan manusia membawa rumput dan semak non-pribumi yang rawan kebakaran ke pulau-pulau tersebut. Hal ini memungkinkan ancaman kebakaran meningkat secara eksponensial.

Spesies non-asli, yang merupakan penyulut api kritis, sekarang mencakup hampir seperempat dari total luas daratan Hawaii.

"Pemahaman saya adalah bahwa di Maui, seperti di sebagian besar Amerika Serikat bagian Barat, ada kecenderungan jangka panjang ke arah peningkatan tutupan rumput non-pribumi dan sangat mudah terbakar," kata Fleishman.

"Dan begitu banyak dari rerumputan ini, mereka tumbuh dengan sangat baik setelah kebakaran. Mereka cenderung mengembang setelah kebakaran, jadi Anda memiliki tanaman yang lebih mungkin menyala dan memungkinkan api menyebar dengan cepat," lanjut dia.

Pola angin adalah faktor lain yang mungkin memiliki pengaruh terhadap perubahan iklim. Angin kencang, seperti angin yang membantu mengobarkan api di Maui, kemungkinan besar akan mengeringkan vegetasi, udara, dan tanah yang dapat memicu kebakaran hutan.

"Ketika angin kencang itu menerpa, jika Anda sudah merasakan panas dan kekeringan dan jika Anda memiliki percikan api, kemungkinan besar api akan tumbuh dengan cepat," tambahnya.

Fleishman mengatakan dia berharap tempat-tempat ini memiliki waktu untuk bersiap menghadapi masa depan yang lebih panas dan lebih kering. Apalagi, di seluruh dunia cuaca esktrem menjadi hal yang umum saat ini.

"Tetapi orang-orang memiliki sedikit ruang untuk merencanakan untuk melindungi mata pencaharian, melindungi kesehatan orang, dan melindungi mereka dengan cara yang adil," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]



(tim/dmi)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat