Gunung Rinjani Terbakar, Titik Api di Danau Segara Anak
![Gunung Rinjani Terbakar, Titik Api di Danau Segara Anak Gunung Rinjani, NTB, dilanda karhutla dengan penyebab yang belum diketahui.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2020/08/05/bukit-propok-di-gunung-rinjani_169.jpeg?w=650&q=90)
Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, terbakar dengan titik api terlihat dari Danau Segara Anak.
Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pun menurunkan petugas untuk melakukan pengecekan dan pemadaman kebakaran lahan di kawasan ini.
"Tim dari Resort Aik Berik pagi ini persiapan menuju lokasi titik api atau lokasi kebakaran," kata Pengendali Ekosistem Hutan Balai TNGR Budi Soesmardi di Praya, Senin (17/6) dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Gambas:Twitter]
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan kebakaran itu terjadi pada Minggu (16/06) sore dengan titik api atau kepulan asap terlihat dari Danau Segara Anak. Penyebab kebakarannya belum bisa dipastikan karena tim belum sampai ke lokasi kebakaran.
"Lokasi diperkirakan di jalur pendakian Aik Berik Lombok Tengah," kata Budi.
Video kebakaran itu sempat muncul di media sosial. Latarnya memang di Danau Segara Anak, dengan kondisi asap yang memenuhi sebagian lereng gunung.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya mengungkap delapan daerah di NTB berpotensi siaga kekeringan meteorologis.
Potensi kekeringan tersebut sebagai dampak dari kejadian hari kering berturut-turut dengan indikator hari tanpa hujan dan berpotensi siaga serta waspada di delapan daerah tersebut.
Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB Anggitya Pratiwi mengatakan potensi daerah level siaga kekeringan terjadi di Kabupaten Dompu (Kecamatan Kempo, Kilo, Pajo), Kabupaten Bima (Kecamatan Belo, Donggo, Lambitu Palibelo, Wawo, Wera).
Kemudian, Kota Bima (Kecamatan Raba, Rasanae Timur), Kabupaten Lombok Barat (Kecamatan Lembar), Lombok Timur (Kecamatan Sambelia), Kabupaten Lombok Utara (Kecamatan Bayan), Sumbawa (Kecamatan Labuhan Badas, Lape, Moyohilir, Sumbawa, Unter Iwes), dan Kabupaten Sumbawa Barat di Kecamatan Jereweh.
"Aliran masa udara wilayah Indonesia bagian Selatan termasuk NTB, sudah didominasi angin timuran," katanya.
Lihat Juga : |
Memasuki musim kemarau warga NTB diimbau menggunakan air secara bijak, efektif dan efisien. Masyarakat juga, kata dia, perlu mewaspadai bencana kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan yang umumnya terjadi pada periode puncak musim kemarau.
"Masyarakat dapat memanfaatkan penampungan air, seperti embung, waduk, atau penampungan air hujan lainnya guna mengantisipasi kekurangan air, kebakaran lahan, khususnya di wilayah-wilayah yang sering terjadi kekeringan," tutup dia.
(Antara/arh)Terkini Lainnya
-
Kerugian Akibat Kebakaran Gudang BPBD Bali Capai Rp7,9 Miliar
-
Kapolri Rombak Jajaran Pejabat Utama Polda Metro Jaya
-
TPS Pilkada 2024 Maksimal 600 Orang, Lebih Banyak Dibanding Pemilu
-
Kenapa Lantai Masjidil Haram Tetap Dingin Meski Matahari Terik?
-
PM Belanda Mark Rutte Ditunjuk Jadi Sekjen NATO, Gantikan Stoltenberg
-
VIDEO: Rusia-Ukraina Sepakat Bertukar 90 Tahanan Perang
-
Diterjang Krisis, Berapa Sumbangan Industri Tekstil pada Ekonomi RI?
-
Modus Jual-Beli Rekening Judol, Pengepul Beri Warga Desa Rp100 Ribu
-
Pengusaha Klaim Kinerja Industri Tekstil Terburuk 9 Tahun Terakhir
-
Sihir Southgate: Ubah Pemain Luar Biasa Jadi Biasa di Timnas Inggris
-
15 Negara yang Bisa Jadi Lawan Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
-
Argentina Tim Pertama Lolos Perempat Final, Brasil Ketar-ketir
-
NASA Temukan Batu Berwarna Pertama di Mars
-
BSSN Sebut Data PDNS 2 Tak Dijual di Dark Web, Cuma Dikunci
-
Sejarah Baru, China Sukses Bawa Pulang Sampel dari Sisi Jauh Bulan
-
Nissan Serena Hybrid Bakal Meluncur di GIIAS 2024
-
Transmisi Baru Motor Yamaha, Tak Ada Tuas Kopling Ganti Gigi Dipencet
-
Menantif Cahaya Insentif Mobil Hybrid yang Dinanti Merek Jepang
-
Kerja Sama, CubMu dari Transvision Kini Hadir untuk Pengguna CBN
-
Sinopsis Riddick, Bioskop Trans TV 26 Juni 2024
-
Vendor Lentera Festival: Semoga Penonton Konser ke Depan Lebih Dewasa
-
Pria Ini Pecahkan Rekor Dunia, Makan 34 Ribu Burger Seumur Hidup
-
WHO Rilis Peringatan Global soal Obat Diabetes Palsu
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso