yoldash.net

Mungkinkah Asteroid 'Pembunuh Planet' Hantam Bumi?

Sempat mengacaukan Bumi pada 66 juta tahun yang lalu, bisakah asteroid raksasa kembali berulah dengan menghantam planet ini?
Ilustrasi. Ahli jelaskan peluang asteroid besar tabrak Bumi. (iStockphoto)

Jakarta, Indonesia --

Asteroid besar pernah menghantam Bumi pada 66 juta tahun yang lalu hingga memushankan dinosaurus dan mengubah iklim global. Mungkinkah insiden ini bisa kembali terjadi?

Penelitian yang dipublikasikan di The Astronomical Journal dan tersedia di server pracetak arXiv menemukan tidak ada satu pun asteroid selebar 1 kilometer (yang biasa disebut planet killer) yang melintas di dekat Bumi yang akan menghantam Bumi dalam satu milenium ke depan.

"Ini adalah kabar baik," kata Oscar Fuentes-Muñoz peneliti dari University of Colorado Boulder, yang memimpin studi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asteroid berdiameter 1 kilometer lebih kecil daripada asteroid yang memusnahkan dinosaurus, yang diperkirakan berdiameter 10 kilometer.

ADVERTISEMENT

Namun, menurut Global Challenges Foundation asteroid selebar 1 kilometer masih dapat menyebabkan kehancuran berskala benua dan berpotensi membunuh ratusan juta orang.

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah mengumpulkan katalog sekitar 962 objek dekat Bumi dengan ukuran ini, yang kemungkinan besar mewakili sekitar 95 persen dari batu luar angkasa dalam kategori ukuran ini yang melintas di dekat planet kita.

Para ilmuwan biasanya memperkirakan asteroid sebesar ini menabrak Bumi kira-kira setiap 600.000 hingga 700.000 tahun, meskipun beberapa peneliti berpendapat tumbukan ini berpotensi terjadi lebih sering.

Fuentes-Muñoz dan rekan penelitinya menggunakan metode baru untuk memperkirakan orbit objek dekat Bumi yang besar yang dapat menyebabkan tabrakan sehingga dapat mengintip 1.000 tahun ke depan, jauh lebih lama dari perkiraan asteroid pada umumnya.

Mereka meneliti orbit mana yang berpotensi membawa asteroid lebih dekat ke Bumi daripada jarak rata-rata antara Bumi dan Bulan.

Objek yang paling berbahaya, asteroid berbatu berdiameter 1,3 kilometer yang dinamai 1994 PC1 memiliki peluang 0,00151 persen untuk mendekat ke orbit Bulan dalam milenium berikutnya.

Dikutip dari LiveScience, objek itu 10 kali lebih besar kemungkinannya dibandingkan asteroid lain dalam kumpulan data, demikian dilaporkan MIT Technology Review.

Objek yang lebih kecil dari 1 kilometer juga bisa berbahaya, hanya saja dalam skala geografis yang lebih kecil.

Peristiwa Tunguska, yang meratakan hutan Siberia seluas 2.150 kilometer persegi pada 1908, disebabkan oleh ledakan batu angkasa berdiameter 60 meter di atmosfer. Di daerah berpenduduk, ledakan seperti itu akan sangat menghancurkan dan memakan korban jiwa.

Pada 2013 meteor lebih kecil yang disebabkan oleh pecahan asteroid berdiameter sekitar 18 meter menghancurkan jendela dan merusak bangunan di Chelyabinsk, Rusia, dan melukai hampir 1.500 orang.

NASA sekarang sedang bekerja untuk membuat katalog asteroid berukuran 140 meter atau lebih besar, yang mampu menghancurkan sebuah kota.

Katalog tersebut telah dikerjakan sekitar 40 persen, kata Fuentes-Muñoz "Ada harapan bahwa survei baru di langit akan memberi kita tingkat kelengkapan yang jauh lebih tinggi."

(can/arh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat