yoldash.net

Bangkai Paus Balin di Surabaya Bakal Masuk Museum, Simak Prosesnya

Bangkai paus balin yang terdampar di perairan Surabaya bakal dimuseumkan sebagai sarana pendidikan.
Bangkai paus yang terdampar di Surabaya akan dimuseumkan. (Arsip DKPP Surabaya)

Surabaya, Indonesia --

Bangkai paus berukuran 12 meter yang ditemukan terdampar di perairan Surabaya bakal diawetkan dan dimuseumkan sebagai sarana edukasi.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Antiek Sugiharti mengungkapkan paus ini akan dimuseumkan karena spesiesnya jarang atau tidak ditemukan di Indonesia.

"Kerangkanya akan diawetkan untuk dimuseumkan, karena jenis paus ini tidak ada di perairan Indonesia karena ini jenis dari Australia," kata dia kepada Indonesia.com, Selasa (16/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, para nelayan menemukan paus ini terdampar di kawasan rawa hutan bakau di Kejawan Putih Tambak, Mulyorejo, saat hendak melaut.

Para ahli menduga paus ini sedang melakukan migrasi dari perairan Australia melalui perairan Surabaya. Nahas, dia tak bisa bertahan hidup.

ADVERTISEMENT

Saat ini, kata Antiek, tim Fakultas Kedokteran Hewan Unair tengah melakukan autopsi dengan mengambil beberapa sample pada bangkai paus itu.

"Teman-teman FKH Unair hari ini melakukan pengambilan sampel untuk meneliti penyebab pasti kematiannya," ucapnya.

Sebelum dimuseumkan, lanjut dia, bangkai paus itu akan diikat lebih dulu di area terdampar. Bangkai ini dibiarkan terurai hingga tersisa kerangkanya saja.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) terkait hal itu.

"Dia tidak dibawa ke laut, karena kalau di bawa ke laut akan kembali lagi [ke daratan] dan terdampar lagi. Akhirnya dia diikat oleh BPSPL kemudian dilakukan evakuasi dengan diikat, dibiarkan di area itu nanti sampai habis, akan habis sendiri," ujar dia.

Sebelumnya, Ketua Paguyuban Nelayan KUB Udang Rebon Kenjeran Surabaya Hadi Siswanto mengatakan paus itu pertama kali ditemukan oleh nelayan setempat, Minggu (14/5).

"Kemarin sekitar jam 13.00 WIB siang itu ada nelayan kebetulan kerja di laut, terus menemukan sebuah kayu besar awalnya. Lalu didekati sama teman-teman ternyata itu paus," kata dia, Senin (15/5).

(frd/arh)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat