yoldash.net

2 Puing Roket Diangkut dari Sanggau, BRIN Bakal Kembalikan ke China

BRIN mengangkut dua potongan puing roket China yang jatuh di Sanggau, Kalbar, untuk diteliti dan diserahkan ke Kedutaan.
Salah satu puing Long March 5B. (Foto: Dok. Instagram/@Kampung_Pengadang)

Jakarta, Indonesia --

Tim dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membawa dua potongan besi Roket Long March 5B milik China yang ditemukan di Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, ke Pontianak untuk penelitian lebih lanjut.

"Setelah ini akan dilakukan pengukuran terkait bentuk, lekuk-lekuknya, dan kalau dilihat ini diperkirakan di bagian luarnya," kata La Ode Muhammad Musafar, Koordinator Pelaksana Fungsi Layanan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer BRIN Pontianak, Sabtu (6/8) dikutip dari Antara.

Menurutnya, potongan roket Long March 5B itu jatuh di lahan kebun milik warga pada Minggu (31/7). Berdasarkan koordinasi BRIN dengan Polda Kalbar dan Polsek Sekayam, dua potongan besi dari roket milik China itu dikumpulkan sehari kemudian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Polda berkoordinasi dengan BRIN di Pontianak dan kami berkoordinasi dengan Pusat Riset Antariksa yang berada di BRIN," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan beberapa waktu setelah mendapatkan informasi mengenai penemuan potongan dari roket, pihaknya langsung melakukan pengecekan.

"Tim BRIN ke lokasi untuk memastikan apakah benar yang ditemukan itu bekas pecahan roket Long March 5B, maka kami memutuskan perlu ada tim identifikasi untuk penemuan ini," katanya lagi.

Pada Rabu (3/8), BRIN memutuskan untuk mengirim tim koordinasi ilmiah yang terdiri dari para ahli dalam teknologi roket. Keesokan harinya, tim BRIN tersebut datang ke Polsek Sekayam dan memastikan bahwa apa yang ditemukan tersebut benar dari roket China.

Musafar menyatakan BRIN sudah memantau sampah antariksa itu karena setiap benda langit bisa dihitung, termasuk roket. Jika ada bahaya atau ada tanda-tanda akan jatuh, pihaknya akan segera memberi peringatan kepada masyarakat.

"Terkait dengan roket ini, sebelumnya tanggal 30 Juli kami dari tim riset benda jatuh antariksa melakukan pemantauan. Dan sebelum jatuh itu sudah diketahui roket akan melintas di Indonesia dan akan jatuh sekitar tanggal 31 Juli malam, sekitar jam 10 dan jam 11 malam," katanya.

Dia menambahkan puing roket yang jatuh tersebut tidak beracun dan tidak mengandung unsur yang berbahaya bagi warga.

"Saat ini direncanakan dikembalikan ke China. BRIN sedang melakukan kontak ke Kedutaan Besar China, tetapi belum ada update," ujar dia.

Soal riset pasca-penemuan tersebut, dia mengatakan ketertarikan datang dari BRIN maupun peneliti lainnya, terutama, untuk melihat kaitan antara struktur dan alasannya bisa jatuh dan lepas dari bodi roket.

Sampah antariksa yang yang jatuh di Sanggau itu terdiri dari dua potongan besi; potongan pertama diperkirakan berukuran panjang 4 meter dengan lebar 2,5 meter, potongan kedua berukuran panjang 1 meter dengan lebar sekitar 80 centimeter.

"Setelah ini akan dilakukan pengukuran terkait bentuk, lekuk-lekuknya, dan kalau dilihat ini diperkirakan di bagian luarnya," kata dia lagi.

Sebelumnya, bagian inti roket Long March 5B seberat 25 ton jatuh ke Bumi dengan tak terkendali pada Sabtu (30/1). AS mendeteksi benda antariksa itu masuk ke Bumi di atas Samudera India.

Memang, mayoritas bagiannya terbakar di atmosfer ketika terjatuh. Namun, sekitar 20 hingga 40 persen dari bagian tersebut selamat dan jatuh antara lain di Kalimantan, Indonesia, dan Sarawak, Malaysia.

(Antara/arh/bac)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat