Adu Cepat NASA Vs China Kirim Sampel dari Mars, Siapa Lebih Unggul?
![Adu Cepat NASA Vs China Kirim Sampel dari Mars, Siapa Lebih Unggul? NASA menargetkan sudah bisa mengirim sampel dari Mars ke Bumi pada 2033. Di sisi lain, China sesumbar hal itu bisa dilakukan lebih cepat.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2021/12/31/ilustrasi-planet-mars_169.jpeg?w=650&q=90)
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berencana meluncurkan misi pengiriman sampel dari Mars ke Bumi pada 2033, atau dua tahun lebih lambat dari misi serupa yang dilakukan China.
China sendiri diketahui ingin membawa sampel dari Mars ke Bumi pada 2031. Misi yang akan dimulai pada 2028 ini disebut menggunakan arsitektur lebih sederhana dibanding proyek NASA yang bekerja sama dengan Badan Antariksa Eropa (ESA), dengan satu pendaratan wahana.
Sementara itu, NASA dan ESA akan melakukan misi yang melibatkan dua pendaratan, tetapi pada area yang sama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :![]() 101 SCIENCE Kenapa Luar Angkasa Tampak Hitam dan Gelap? |
Misi gabungan tersebut melibatkan Mars Ascent Vehicle (MAV), roket propelan padat dua tahap berukuran kecil dan ringan yang bertugas membawa batuan ledakan, sedimen, dan sampel atmosfer.
Mengutip Space, MAV yang saat ini sedang dikembangkan oleh Lockheed Martin Space of Littleton di Colorado akan digabungkan dengan Sample Retrieval Lander (SRL) milik NASA, wahana yang akan berkontribusi besar dalam misi pengembalian sampel.
ADVERTISEMENT
Pesawat ruang angkasa two-in-one, MAV dan SRL akan mendarat di dekat atau di Kawah Jezero, tempat kendaraan penjelajah Perseverance NASA sudah bekerja mengumpulkan sampel Mars.
Kemudian wahana kedua, yang membawa "fetch rover" Badan Antariksa Eropa (ESA), akan mendarat di area yang sama juga. Fetch rover nantinya akan membawa sampel dari Perseverance ke MAV.
Setelah sampel terkumpul, roket akan diluncurkan ke orbit Mars, di mana Earth Return Orbiter (ERO) ESA akan mengambil wadah berisi sampelnya.
ERO kemudian akan mengangkut sampel tersebut ke Bumi, dan mengeluarkannya melalui Earth Entry System (EES) untuk melakukan pendaratan kecepatan tinggi tanpa parasut di gurun Utah, Amerika Serikat (AS) pada 2033.
Kapsul pengembalian sampel juga dirancang oleh produsen senjata Lockheed Martin. Kapsul ini terbuat dari struktur komposit ringan, diselimuti oleh bahan pelindung termal khusus yang disediakan oleh Pusat Penelitian Ames NASA di Silicon Valley, California.
Manajer program senior Lockheed Martin untuk Sistem Terintegrasi Kendaraan Mars (MAVIS) Steve Sides, sebelumnya umat manusia belum pernah mengambil sampel murni dari Mars dan membawanya ke Bumi. Maka dari itu ada tantangan signifikan yang dihadapi tim yang berusaha mewujudkannya.
Misi China
Di sisi lain, China sesumbar bakal lebih dahulu mengirim sampel dari Mars ke Bumi pada 2031. Sun Zezhou, kepala perancang misi pengorbit dan penjelajah Mars Tianwen-1, mempresentasikan profil misi baru untuk pengambilan sampel Mars oleh China.
Ia menguraikan rencana profil dua peluncuran, yang akan lepas landas pada akhir 2028 dan mengirimkan sampel ke Bumi pada Juli 2031. Mengutip Eurasian Times, pendaratan pertama di Mars dijadwalkan terjadi pada September 2029.
Setelah itu akan ada pengambilan sampel permukaan dan pengeboran. Pengambilan sampel, kemungkinan menggunakan robot empat kaki, akan menggunakan teknik mobile intelligent sampling.
Pesawat kemudian akan meninggalkan orbit Mars pada akhir Oktober 2030 dan akan kembali ke Bumi pada Juli 2031.
(lom/lth)Terkini Lainnya
10 Alasan Pentingnya Jelajah Luar Angkasa: Teknologi-Bertahan Hidup
Kenapa Luar Angkasa Tampak Hitam dan Gelap?
Astronaut Rawan Kena Penyakit Usai Pulang ke Bumi, Apakah itu?
Sempat Hilang Kontak, CAPSTONE NASA Lanjutkan Rute Panjang ke Bulan
Filipina Izinkan Jepang Kerahkan Pasukan di Teritorinya Gegara China
Tesla Disebut Jadi Mobil Resmi Pemerintah China
Filipina Borong Kapal Selam Perdana saat China Makin Brutal di LCS
Bendungan Jebol Picu Banjir di China Tengah, 6 Ribu Warga Mengungsi