yoldash.net

Cara Arkeolog Hitung Umur Lukisan Gua 45 Ribu Tahun

Salah satu cara arkeolog menghitung umur lukisan gua masa prasejarah dengan mengukur sampel selisih uranium di gambar cadas yang ditemukan.
Lukisan gua tertua dunia di Sulawesi. (Maxime Aubert, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional)

Jakarta, Indonesia --

Sekelompok peneliti berhasil menemukan gambar cadas atau lukisan gua tertua di dunia. Lukisan yang diketahui berbentuk babi berusia 45.500 tahun itu ditemukan di Leang Tedongnge, Sulawesi Selatan.

Basran Burhan, arkeolog Universitas Griffith yang terlibat dalam penemuan itu mengaku tidak ahli dalam menghitung usia gambar cadas. Dia menyebut orang yang ahli dalam hal itu adalah Maxime Aubert, peneliti dari Universitas Griffith yang juga terlibat dalam penelitian gambar cadas di Leang Tedongnge.

Namun, dia membeberkan ada beragam metode penanggalan, salah satunya Uranium-series. Metode Uranium-series yang digunakan untuk mengukur usia gambar cadas di Leang Tedongnge membutuhkan sampel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena sampel penanggalan gambar cadas itu adalah batuan, ornamen gua maka yang cocok itu adalah Uranium," ujar Basran kepada Indonesia.com.

Basran pun mengungkap alasan dalam jurnal bahwa usia gambar cadas di Leang Tedongnge merupakan umur minimum. Sebab, peneliti menghitung usia batu yang menjadi sampel, bukan gambar.

ADVERTISEMENT

Secara lebih spesifik, Basran menjelaskan gambar cadas digambar di atas sebuah batuan. Setelah sekian tahun, tumbuh ornamen gua di atas pigmen gambar yang disebut sebagai 'popcorn' yang bentuknya seperti biji jagung.

"Jadi dia (popcorn) biasanya tumbuh karena tetesan air. Jadi tetesan itu melarutkan batu gamping, jadi air itu membawa karbonat, kemudian diendapkan lagi di atas pigmen gambar itu," ujarnya.

Pada proses itu, Basran menyebut kandungan Uranium juga tertempel di atas gambar. Semakin banyak tetesan, kata dia maka semakin banyak Uranium yang terdapat di atas gambar.

"Nah itu dia berbentuk lapisan yang sangat tipis. Nah itu yang dihitung uraniumnya," ujar Basran.

Baran menambahkan pengambilan sampel menggunakan bor berukuran kecil (rotary tools). Besaran sampel yang diambil biasanya hanya berukuran 1x1 cm dengan ketebalan 1-2 cm tergantung sampelnya.

Sedangkan untuk sampel Leang Tedongnge, dia berkata sampel dipahat dengan alat khusus. Saat itu, peneliti berhasil memperoleh pigmen hingga ornamen.

"Jadi kalau dibikin irisannya, terlihat lapisannya. Ada paling dalam media gambarnya, terus ornamennya. Kalau hitung umur, yang dihitung ornamennya yang di atas pigmen. Makanya disebut umur minimum karena umur yang keluar adalah umur setelah gambar cadas dibikin. Jadi ada peluang lebih tua dari itu," ujarnya.

Infografis Karya Seni Gua di 10 NegaraInfografis Karya Seni Gua di 10 Negara

Selisih Uranium Bedakan Lukisan Zaman Es

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat