Belum Selesai, Chery Malaysia Deteksi 60 Unit Omoda 5 Sumbu Roda Rusak
Kasus patah sumbu roda belakang Omoda 5 di Malaysia masih terus berlanjut. Terbaru, sebanyak 60 unit Omoda 5 kedapatan ada kerusakan atau korosi pada selongsong sumbu roda belakang model tersebut.
Hasil temuan ini usai Chery Auto Malaysia berhasil menghubungi 60 pelanggan pertama yang diduga terkena dampak. Pemilik pun diminta segera ke bengkel resmi untuk dilakukan penggantian axle atau poros roda demi keselamatan berkendara.
"Di Chery Malaysia, keselamatan Anda tetap menjadi perhatian utama kami. Pada tanggal 12 Mei, kami telah berhasil menghubungi 60 pelanggan yang terkena dampak dan menjadwalkan penggantian axle di bengkel resmi," kata perusahaan dalam keterangan resminya dikutip Rabu (15/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya perusahaan mengumumkan akan menarik kembali Omoda 5 diproduksi pada 15 Agustus 2023.
Kemudian, Chery Auto Malaysia memutuskan untuk memperluas recall Omoda 5 yang diproduksi mulai 14 dan 17 Agustus 2023, total sebanyak 600 unit. Perusahaan mengklaim akan melakukan pengecekan pada 540 unit lainnya.
"Kami akan melakukan inspeksi untuk 540 unit pekan depan," kata perusahaan.
Menurut perusahaan penyebab terjadinya masalah ini ada pada kesalahan kalibrasi peralatan las di perusahaan pemasok yang tidak sesuai standar.
"Setelah penyelidikan komprehensif, vendor melaporkan bahwa masalah ini disebabkan oleh peningkatan fasilitas di mana ujung mesin las yang sudah usang diganti dengan ujung las baru. Penggantian ujung las baru mengakibatkan kesalahan kalibrasi pada peralatan," kata VP Chery Auto Malaysia Lee Wen Hsiang.
Kasus ini pertama kali dialami pengguna Omoda 5 di Malaysia. Las penyambung sumbu roda belakang Omoda 5 tiba-tiba saja lepas di tengah jalan. Insiden ini viral di media sosial dan sampai Indonesia.
Pihak Chery Sales Indonesia yang mengetahui kejadian ini tak berapa lama kemudian melakukan penarikan kembali Omoda 5 untuk dilakukan pengecekan pada bagian sumbu roda belakang guna menghindari patah di jalan seperti yang dialami konsumen di Malaysia.
[Gambas:Video CNN]