yoldash.net

Diperkuat Farhan dan Rivan, STIN BIN Tolak Disebut Tim Super

Outside Hitter Jakarta STIN BIN Farhan Halim tak sepakat jika tim yang ia bela disebut sebagai tim super dalam PLN Mobile Proliga 2024.
Jakarta STIN BIN mengalahkan Kudus Sukun di pertandingan pertama. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Yogyakarta, Indonesia --

Outside Hitter Jakarta STIN BIN Farhan Halim tak sepakat jika tim yang ia bela disebut sebagai tim super dalam PLN Mobile Proliga 2024.

Sebutan tim super ini muncul karena komposisi Jakarta BIN berisi banyak pemain Timnas. Selain Farhan, ada Rivan Nurmulki, Jansen Natanael Kilan, Doni Haryono, hingga Dimas Saputra.

"Kita sama saja dengan tim lain, banyak kekurangan, tapi kita sebisa mungkin menutupi kekurangan itu biar kedepannya lebih mudah mengatasi kendala di lapangan," kata Farhan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bisa dilihat tadi kita juga terkendala. Kita sama saja manusia biasa. Tadi mungkin karena main pertama," ucap pemain yang sempat berkiprah di liga Thailand ini.

ADVERTISEMENT

Dalam laga perdana PLN Mobile Proliga 2024, Jakarta STIN BIN menang 3-0 (29-27, 25-22, 25-21) atas Kudus Sukun Badak, Jumat (26/4). Di laga ini Farhan menciptakan 18 poin.

Adapun pemain dengan poin terbanyak di laga ini adalah Rivan. Opposite senior Timnas Indonesia ini tampil garang dengan smash-smash tajam yang membuat lawan tak berkutik.

Dengan komposisi pemain yang dimiliki Jakarta STIN BIN, Farhan tak membantah bahwa timnya diunggulkan dalam perebutan gelar juara. Namun, perjalanan kompetisi masih panjang.

"Semuanya juga pasti ingin juara, cuma balik lagi ke yang di atas [Tuhan yang Maha Esa], tapi kita akan berusaha sebaik mungkin. Lihat nanti bagaimana," ucap Farhan di GOR Among Rogo.

"Chemistry [dengan dua pemain asing] sudah lumayan enak, karena dia sudah lumayan lama di Indonesia. Kebetulan pemain asing kita ini suka bercanda, jadi buat komunikasi lebih enak," katanya.

Soal perbedaan Liga Thailand dan Liga Indonesia, Farhan menilai PLN Mobile Proliga 2024 lebih ketat. Pasalnya kekuatan kontestan kompetisi lebih merata, tidak didominasi satu atau dua tim.

"Lebih [bersaing kompetisi voli] di sini [Indonesia] ketimbang di sana [Thailand]. Komposisi tiap tim di sini lebih merata ketimbang di sana," ucap suami pevoli Dita Azizah ini.

[Gambas:Video CNN]

(abs/har)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat