yoldash.net

KPAI Minta Polisi Transparan Ungkap Kasus Tewasnya Remaja di Padang

Seorang remaja ditemukan tak bernyawa di sungai di Padang, malam sebelumnya dia diduga dikejar polisi saat membubarkan tawuran.
Seorang remaja ditemukan tak bernyawa di sungai di Padang, malam sebelumnya dia diduga dikejar polisi saat membubarkan tawuran. (Istockphoto/ South_agency)

Padang, Indonesia --

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan keprihatinan atas kasus meninggalnya remaja 13 tahun bernama Afif Maulana (AM) di Padang Sumatera Barat, beberapa waktu lalu. AM ditemukan tewas mengapung si sungai setelah malam sebelumnya diduga dikejar polisi saat membubarkan tawuran remaja. 

Komisioner KPAI Dian Sasmita berharap kepolisian mengungkap kasus itu dengan terang benderang dan transparan, serta menghukum para pelaku seberat-beratnya berdasarkan UU Perlindungan Anak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berdasar informasi yang masuk, KPAI berharap kepolisian dapat segera mengungkap kasus meninggalnya AM dengan terang benderang, transparan. Menghukum pelaku seberat-beratnya berdasarkan UU Perlindungan Anak," kata Dian dalam keterangan tertulis yang diterima Indonesia.com, Minggu (23/6).

Menurut Dian, pihaknya saat ini sedang berkoordinasi dengan LBH Padang dan beberapa pihak lain untuk mengawasi kasus ini.

ADVERTISEMENT

"KPAI akan melakukan pengawasan terhadap kasus ini hingga tuntas dan keluarga korban mendapatkan keadilan," katanya.

Dian mewanti-wanti anak yang diduga melakukan pelanggaran hukum diproses dengan Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) dan bukan menggunakan kekuatan sewenang-wenang yang berlebihan.

"Anak yang diduga melakukan pelanggaran hukum seharusnya diproses menggunakan kaidah dalam SPPA. Tidak diperkenankan melakukan kesewenang-wenangan dan bahkan menggunakan kekuatan yang berlebihan," katanya.

"SPPA telah hadir sejak tahun 2012. Sudah cukup lama berlaku. Jika benar ternyata AM meninggal karena kekerasaan oknum kepolisian, maka Polri perlu segera berbenah. Memastikan perbaikan kapasitas dan kualitas SDM Polri dalam penanganan anak. Agar dikemudian hari tidak ada lagi AM-AM berikutnya," tambah Dian.

Afif Maulana sendiri ditemukan tewas mengapung di aliran sungai di bawah jembatan Kuranji Kota Padang, pada Minggu (9/6).

Pada dinihari sebelum ditemukan, ia diduga dikejar oleh personil Sabhara Polda Sumbar yang sedang membubarkan aksi tawuran remaja di lokasi tersebut.

Saat itu polisi memang mengamankan 18 orang remaja beserta senjata tajam yang digunakan untuk tawuran.

Namun kematian Afif dipertanyakan pihak keluarga, karena menduga ada perlakukan kekerasan yang dilakukan personil Polri.

(ned/fea)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat