Pegawai Kementan Urunan Rp6 M Biayai SYL dan Keluarga di Arab Saudi
Sejumlah pegawai Kementerian Pertanian mengungkap beberapa pejabat eselon I diminta patungan guna membiayai Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan keluarga selama di Arab Saudi.
Berdasarkan keterangan para saksi yang dihadirkan dalam sidang, kegiatan SYL di Arab Saudi sebenarnya dalam rangka perjalanan dinas atau kunjungan kerja. Tetapi juga diselingi dengan ibadah umrah.
Salah satu saksi yang dihadirkan KPK dalam sidang kali ini adalah Kasubag Pengadaan Biro Umum Kementan, Abdul Hafidh.
Dia menyebut Biaya kedinasan pun sebenarnya cukup untuk membiayai agenda dinas SYL di Arab Saudi. Namun, menjadi kurang ketika SYL membawa keluarganya bahkan lebih dari 10 orang.
"Kalau Pak Menteri mungkin ya cukup Pak, tapi kan ada beberapa yang mungkin nggak cukup," kata Hafidh di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (8/5).
Hafid mengatakan kekurangan biaya untuk agenda SYL dan keluarga di Arab Saudi itu membuat sejumlah pejabat eselon I dimintai patungan. Hasilnya, diperoleh Rp6 miliar.
"Itu kalau dihitung kemarin ada sekitar Rp6 miliaran," kata Hafidh.
Mantan koordinator substansi rumah tangga Kementan, Arief Sopian turut dimintai keterangan di persidangan.
Arief membeberkan bahwa keluarga SYL yang diajak serta ke Arab Saudi antara lain istri dan anak.
"Ibu, anaknya, cucunya mungkin ya ikut kali," jawab Arief saat ditanya hakim.
Saat itu pula Arief mengungkapkan bahwa jumlah anggota keluarga yang diboyong SYL lebih dari 10 orang. Namun ia tidak merinci siapa saja yang diajak dalam rombongan.
"Lebih dari 10?" tanya hakim.
"Lebih," jawab Arief.
Dalam sidang yang sama, Bendahara Pengeluaran Ditjen Prasarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Puguh Hari Wibowo membeberkan bahwa kegiatan SYL di Saudi bukan cuma kunjungan kerja, tetapi juga ibadah umrah.
Dia menyebut itu terjadi pada tahun 2022 lalu.
Dalam kasus ini, SYL didakwa melakukan gratifikasi dan pemerasan terhadap sejumlah pegawai di Kementerian Pertanian dengan total Rp44,5 miliar.
Selain SYL, ada beberapa pejabat Kementan yang juga disidang sebagai terdakwa yakni Sekjen Kementan nonaktif Kasdi dan Direktur Kementan Nonaktif M. Hatta.
[Gambas:Video CNN]
Terkini Lainnya
-
Prabowo Janji Beri Makan Anak se-Indonesia, Termasuk Aceh dan Sumbar
-
Rakornas, DPW PAN se-Indonesia Minta Zulhas Jadi Ketum Lagi
-
PAN Pastikan Terus Beriringan dengan Gerindra di Pilkada 2024
-
Boeing 737 Tergelincir Saat Lepas Landas di Bandara Senegal, 11 Luka
-
FOTO: 230 Ribu Orang Mengungsi Terdampak Banjir Bandang di Brasil
-
Poin-poin Kesaksian Bintang Porno soal Hubungan Seks dengan Trump
-
Masa Depan Hijau, PLN Tegaskan Komitmen Berkelanjutan di Hari Bumi
-
Hak-hak Pekerja yang Terkena PHK Sesuai UU Cipta Kerja
-
Stafsus Menkeu Unggah Video Bukti Bea Cukai Tak Bongkar Paket Megatron
-
Tangis Pemain Indonesia di Ruang Ganti Usai Gagal Lolos Olimpiade 2024
-
Kata-kata Istri Witan Usai Suami Ditertawakan di Indonesia vs Guinea
-
Presiden FIFA Puji Indonesia Usai Kalah Tipis dari Guinea
-
NASA Bagikan Momen 'Tersedot' ke Dalam Lubang Hitam Raksasa
-
SAFEnet: Kekerasan Berbasis Gender Naik, Terbanyak Usia 18-25 Tahun
-
Hacker Makin Doyan Meras, Cek Aktor Antagonis Utamanya
-
Bahaya Tidur di Dalam Mobil dengan AC Nyala
-
Umur Daihatsu Xenia Sudah 20 Tahun, Populasinya Tembus 730 Ribu Unit
-
Alasan Toyota Soal Mobil Hybrid Lebih Laku dari Mobil Listrik di RI
-
Review Film: Abigail
-
Kim Soo-hyun Akan Tur Asia, Berencana Kembali ke Jakarta
-
Sinopsis Bloodshot, Bioskop Trans TV 9 Mei 2024
-
VIDEO: Ratusan Warga Kuba 'Unjuk Gigi' Kompak Menari Salsa
-
Lakukan 9 Kebiasaan Ini untuk Menurunkan Berat Badan Secara Permanen
-
Ci(n)ta Rasa William Wongso