yoldash.net

Tokoh Islam Tionghoa Diperiksa soal Kasus Penistaan Pendeta Gilbert

Polisi memeriksa Ketua Umum Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia terkait dugaan penistaan agama Pendeta Gilbert.
Kasus dugaan penistaan agama Pendeta Gilbert diusut polisi. (Tangkapan layar instagram @pastorgilbertl)

Jakarta, Indonesia --

Polisi memeriksa Ketua Umum Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Ipong Hembing Putra terkait laporannya terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong soal kasus penistaan agama, Selasa (7/5).

Dalam pemeriksaan itu, Ipong diperiksa dalam kapasitasnya selaku pelapor. Kata dia, total ada 10 pertanyaan yang diberikan penyidik saat pemeriksaan.

Ipong menyampaikan dalam pemeriksaan itu pihaknya turut menyerahkan barang bukti yang bisa digunakan untuk mengusut dugaan penistaan agama tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi ini ada tanda terima barang bukti yang saya kasihkan, video lengkap dan video yang ada di Youtube, TikTok, Facebook dan Instagram," kata Ipong usai pemeriksaan di Polda Metro Jaya.

Usai pemeriksaan ini, Ipong berhadap penyidik bisa segera mengusut dugaan penistaan agama oleh Gilbert secara tuntas.

ADVERTISEMENT

"Jadi saya minta kepada penyidik supaya harus ditegaskan jangan pandang bulu, tindak tegas dan ke depannya saya tidak mau ada terulang kembali seperti pendeta ini yang menghina umat Islam," tuturnya.

Sebelumnya, Gilbert viral di media sosial akibat potongan video ceramahnya yang menyinggung soal zakat dan shalat. Dalam ceramahnya itu, Gilbert membandingkan zakat umat Islam yang 2,5 persen, sementara Kristen 10 persen.

"Saya Islam diajari bersih sebelum sembahyang, cuci semuanya. Saya bilang, lu 2,5 (persen) gua 10 persen, bukan berarti gua jorok, disucikan oleh darah Yesus," tutur Gilbert.

Gilbert mengatakan zakat 10 persen itu membuat umatnya tidak perlu repot bergerak dalam ibadah. Sementara umat Islam harus salat karena hanya zakat 2,5 persen. Dalam potongan video itu, Gilbert juga sempat memperagakan gerakan mirip salat.

"Yang paling berat terakhirnya mesti lipat kaki, enggak semua orang bisa," kata dia.

Buntut pernyataannya itu, Gilbert dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh tiga pihak berbeda terkait dugaan penistaan agama.

Ketiga laporan itu masing-masing dilayangkan oleh Farhat Abas, Ketua Kongres Pemuda Indonesia (KPI) DKI Jakarta Sapto Wibowo Sutanto serta Organisasi Kongres Pemuda Indonesia (KPI) DKI Jakarta.

(dis/DAL)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat