yoldash.net

Presiden Bolivia Bantah Ada Rekayasa dalam Kudeta Militer

Presiden Bolivia Acre bantah ikut rekayasa dalam kudeta militer yang dilakukan panglima militer Juan Jose Zuniga.
Presiden Bolivia Luis Acre bantah ikut rekayasa dalam kudeta militer yang dilakukan panglima militer Juan Jose Zuniga. (AFP/Aizar Raldes)

Jakarta, Indonesia --

Presiden Bolivia Luis Arce membantah tuduhan bahwa upaya kudeta yang dilancarkan Panglima Militer Juan Jose Zuniga pada Rabu (26/6) merupakan rekayasa.

"Kami tidak pernah diberitahu mengenai maksud dia (melancarkan upaya kudeta)," kata Arce saat konferensi pers, Kamis (27/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arce menegaskan Zuniga "bertindak atas kemauannya sendiri."

Arce bicara demikian merespons pernyataan Zuniga sebelumnya yang mengklaim bahwa aksinya melancarkan kudeta pada Rabu merupakan permintaan Arce.

ADVERTISEMENT

Arce disebut sengaja "mengeluarkan tank" untuk membuat kehebohan dan meningkatkan pamor dia.

"Pada Minggu saya bertemu dengan presiden dan presiden mengatakan kepada saya, 'Situasinya sangat buruk. Pekan ini akan menjadi minggu yang kritis. Jadi, kita perlu mempersiapkan sesuatu untuk meningkatkan popularitas saya.'" kata Zuniga kepada wartawan, seperti dikutip CNN.

"Lalu dia memberitahu saya, bertanya kepada saya, 'Bagaimana kalau kita mengeluarkan lapis baja?'" lanjut Zuniga.

Menanggapi hal ini, Arce membantah telah merencanakan kudeta tersebut. Dia pun menduga bahwa sang panglima sengaja mengincar dia karena ingin mendukung eks presiden Evo Morales. Morales diketahui berencana maju pemilihan presiden (pilpres) Bolivia pada 2025 mendatang.

"Jelas bahwa mereka mengincar saya dan setelahnya mereka akan memilih Evo Morales," kata Arce, seperti dikutip Reuters.

Pasukan militer dan tank-tank menggeruduk Plaza Murillo, alun-alun bersejarah lokasi istana kepresidenan dan Kongres Bolivia berada, pada Rabu.

Berdasarkan laporan media lokal, salah satu tank itu mencoba mendobrak pintu besi istana.

Sembari dikelilingi prajurit dan delapan tank, panglima militer Zuniga menyerukan bahwa "angkatan bersenjata bermaksud untuk merestrukturisasi demokrasi, untuk menjadikannya demokrasi sejati yang bukan dijalankan oleh beberapa orang yang sama selama 30-40 tahun."

Usai berhadapan langsung dengan Arce, pasukan militer akhirnya mundur. Zuniga dan 17 prajurit militer pun ditangkap kepolisian.



(blq/dna)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat