yoldash.net

Militer Israel Konfirmasi Kematian 1 Tentara Sandera di Gaza

Militer Israel pada Senin (24/6) konfirmasi kematian seorang tentara yang disandera di Jalur Gaza sejak Oktober 2023.
Militer Israel pada Senin (24/6) konfirmasi kematian seorang tentara yang disandera di Jalur Gaza sejak Oktober 2023. (REUTERS/Dylan Martinez)

Jakarta, Indonesia --

Militer Israel pada Senin (24/6) mengonfirmasi kematian seorang tentara yang disandera Palestina di Jalur Gaza selama hampir sembilan bulan sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Dalam pernyataan terpisah, Forum Sandera dan Keluarga Hilang mengatakan Mohammad Alatrash terbunuh dalam serangan Oktober 2023 di Israel selatan dan tubuhnya ditawan Hamas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak berwenang Israel sebelumnya telah mengonfirmasi Alatrash, seorang sersan mayor di Unit Pelacak Badui militer Israel, disandera pada 7 Oktober. Alatrash (39) meninggalkan dua istri dan 13 anak, kata forum tersebut dalam sebuah pernyataan.

"Forum Keluarga akan terus mendukung dan mendampingi keluarga tersebut selama masa sulit ini dan sampai jenazahnya dikembalikan ke Israel," katanya.

ADVERTISEMENT

Kematian Alatrash menambah jumlah korban serangan Hamas menjadi 1.195 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.

[Gambas:Video CNN]



Militan Palestina juga menyandera 251 orang dalam serangan itu, 116 di antaranya masih ditawan di Jalur Gaza, menurut Israel. Dari jumlah tersebut, militer mengatakan 42 orang tewas, termasuk sedikitnya sembilan tentara.

Invasi balasan Israel dan pemboman di Jalur Gaza telah mengakibatkan kematian sedikitnya 37.626 orang, sebagian besar adalah warga sipil, termasuk anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya menegaskan perang di Jalur Gaza akan terus berlanjut meskipun ada kesepakatan gencatan senjata.

Dalam wawancara dengan Channel 14 Israel, Netanyahu menyatakan dirinya terbuka untuk kesepakatan "parsial" yang akan memfasilitasi pembebasan sandera.

ia tidak akan setuju dengan kesepakatan apa pun yang menetapkan bahwa perang di Jalur Gaza harus dihentikan.

"Tujuan kami adalah untuk memulangkan para sandera dan menggulingkan rezim Hamas di Gaza," kata Netanyahu, seperti dikutip Al Jazeera.

(AFP/chri)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat