yoldash.net

Daftar Negara di Asia yang Punya Dinasti Politik

Berikut daftar negara-negara yang masih dikendalikan pemimpin hasil dinasti politik di Asia.
Anak tertua mantan PM Kamboja Hunsen, Hun Manet, yang menggantikan posisi sang ayah. (AFP/-STR)

Daftar Isi
  • Filipina
  • Kamboja
  • Thailand
  • Korea Utara
Jakarta, Indonesia --

Bahasan soal dinasti politik baru-baru ini mencuat di media sosial dan mengundang sorotan netizen.

Terdapat salah satu siniar yang membahas tentang pandangan dinasti politik di Indonesia. Dalam pembahasan, ada yang menyebut hal itu sebagai bagian dari hak asasi manusia dan menjadi langkah konsep Asian Value.

Menanggapi hal demikian, netizen turut menciptakan ruang diskusi di berbagai platform media sosial guna membahas tuntas masalah tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah negara pun sampai saat ini ada yang masih menerapkan sistem serupa.

ADVERTISEMENT

Sistem ini disebut bisa menimbulkan berbagai polemik karena memberi kekuasaan politik langsung kepada garis keturunan sang pemimpin.

Berikut daftar negara-negara yang masih dikendalikan pemimpin hasil dinasti politik di Asia.


Filipina

Filipina merupakan salah satu negara yang berbatasan laut dengan Indonesia dan masih masuk dalam rumpun Asia Tenggara. Negeri Mutiara Laut dari Orien ini ternyata juga memiliki sistem politik dinasti yang kuat.

Presiden Filipina Ferdinand 'Bongbong' Romualdez Marcos menjadi kepala negara terpilih yang kontroversial dalam beberapa waktu terakhir.

Sebab, ia merupakan anak dari sang ayah Ferdinand Marcos yang pernah menjabat sebagai presiden pada 1965 hingga 1986. Selama memimpin Marcos kerap dijuluki sebagai pemimpin diktator karena berbagai kebijakannya.

Warga Filipina lantas berspekulasi usai Marcos Jr naik takhta menjadi presiden.

Sejumlah pengamat mengatakan Filipina telah lama dipimpin oleh berbagai keluarga elite. Alhasil tingkat kemiskinan dan kriminalitas disebut masih tinggi hingga saat ini.

"Kekuasaan menghasilkan kekuasaan - semakin mereka berkuasa, semakin banyak mereka mengumpulkan kekuasaan, semakin kuat pula mereka," ungkap Profesor di De La Salle University Julio Teehankee, dikutip Strait Times.

Kamboja

Salah satu negara di Asia Tenggara yang juga menerapkan politik dinasti adalah Kamboja. Kamboja memiliki seorang Perdana Menteri Hun Manet yang merupakan anak dari mantan PM presiden Hun Sen.

Eks PM Hun Sen disebut sebagai sosok tangan besi yang berkuasa selama 38 tahun. Dia memutuskan untuk mundur dan menyiapkan putranya sendiri Hun Manet sebagai pemimpin Kamboja, melansir dari Asia Times.

Kemudian, Partai Rakyat Kamboja (CPP) mempunyai suara terbanyak dalam pemilu Agustus 2023 lalu. Usai menang, Hun Sen mengumumkan untuk menyerahkan kekuasaannya kepada sang putra.

Banyak yang menganggap kemenangan CPP sebagai buah kecurangan. Sebab, partai oposisi Kamboja dilarang ikut serta dalam agenda pemilu tersebut.

Thailand

Sebagai negara monarki konstitusional, Thailand ternyata juga menerapkan praktik politik dinasti di pemerintahannya.

Negara ini memiliki sejarah panjang soal dinasti politik selama beberapa generasi. Dinasti-dinasti itu telah menjadi ciri khas politik Thailand sejak menerapkan sistem monarki konstitusional pada awal abad ke-20.

Salah satu contoh yang terdekat adalah soal keluarga Shinawatra yang memegang kekuasaan di beberapa titik pemerintahan.

Mulai dari Thaksin Shinawatra yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri pada 2001 hingga adiknya Yingluck Shinawatra sempat memegang jabatan serupa di 2011.

Keluarga itu disebut telah memegang takhta pemerintah Thailand selama beberapa dekade terakhir, dilansir dari Asia Media Center.

Namun, saat ini Thailand sudah tidak dipimpin oleh Perdana Menteri hasil politik dinasti.

Korea Utara

Negeri otoriter Korea Utara sudah tak lazim jika dikenal karena politik dinastinya. Sebab, keluarga Kim telah berkuasa sejak negara itu pertama kali dibentuk.

Negara yang masih melirik prinsip komunisme itu telah bertahan sejak 1948 sampai saat ini.

Korut bisa menerapkan sistem tersebut sejak konstitusi negara tidak mengatur batas kepemimpinan sang Pemimpin Tertinggi.

Berbagai gonjang-ganjing ekonomi hingga sosial pun kerap terjadi selama dinasti Kim memimpin. Namun, setiap pemimpin Korut disebut mempunyai berbagai hal kontroversial yang mengundang sorotan internasional.

Seperti Kim Jong Un yang mengirim balon berisi lebih dari 700 tinja ke Korea Selatan sebagai 'hadiah.'

Hal itu langsung dianggap Korsel sebagai ancaman dan menyebut bakal mengadu ke Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (DK PBB) atas ulah Pyongyang.

(val/bac)


[Gambas:Video CNN]

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat